Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-12-02 at 17.53.13 (2).jpeg
Kondisi salah satu daerah di Kabupaten Aceh Tamiang pasca banjir dan longsor. (Dokumentasi warga untuk IDN Times)

Intinya sih...

  • Satu kampung hilang, bantuan didistribusikan lewat jalur sungai

  • Rumah-rumah warga hanyut di pinggiran sungai

  • Rumah sakit lumpuh, posko kesehatan akan dibangun di setiap kecamatan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Medan, IDN Times- Kondisi Aceh Tamiang yang sempat terisolir selama sepekan terakhir karena banjir dan longsor membutuhkan perhatian serius. Bantuan mulai disalurkan setelah mulai terbukanya jalur darat dari Sumatra Utara.

Saat ini aktivitas kota lumpuh karena warga masih mengungsi dan menanti bantuan. Terutama makanan, air bersih, dan kebutuhan lainnya.

1. Satu kampung hilang, bantuan didistribusikan lewat jalur sungai

Kondisi salah satu daerah di Kabupaten Aceh Tamiang pasca banjir dan longsor. (Dokumentasi warga untuk IDN Times)

Bupati Aceh Tamiang Armia Pahmi mengatakan bantuan untuk wilayah pedalaman turut dikirim melalui jalur sungai. Delapan kampung di Kecamatan Sekerak, termasuk kawasan menuju Kampung Sekumur yang terdampak paling parah, disebutnya telah menerima bantuan bahan pangan. 

“Tadi pagi saya sudah men-dropping untuk delapan kampung di Kecamatan Sekerak melalui jalur sungai. Karena itu ada satu kampung kan hilang itu, Kampung Sekumur. Jadi kita dropping untuk seribu masyarakat di sana menggunakan perahu motor,” jelasnya.

2. Rumah-rumah warga hanyut di pinggiran sungai

Kondisi salah satu daerah di Kabupaten Aceh Tamiang pasca banjir dan longsor. (Dokumentasi warga untuk IDN Times)

Ia meluruskan istilah “kampung hilang” yang ramai diberitakan. Menurutnya, bukan desa yang hilang secara administratif, tetapi rumah warga hanyut akibat banjir besar. 

“Pada umumnya masyarakat di pinggiran sungai itu rumahnya terbuat dari papan. Kalau kena banjir besar pasti akan hanyut,” kata Armia.

3. Rumah sakit lumpuh

Sejumlah helibox di distribusikan Prajurit TNI AU Skadron Udara 2 menggunakan metode Container Delivery Sistem (CDS) dengan pesawat CN 295 di Kecamatan Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Selasa (2/12/2025). (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)

Armia mengaku akan membangun posko-posko kesehatan di setiap kecamatan untuk mengatasi keluhan sakit masyarakat pascabanjir dan longsor. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Tamiang untuk saat ini masih lumpuh dan belum bisa memberikan pelayanan kepada warga.

“Rumah sakit sekarang tidak bisa menerima, karena kondisinya para perawat juga sudah terimbas karena banjir, sehingga banyak yang menyelamatkan keluarganya dulu. Jadi nanti kita akan coba ke arah Medan atau ke arah Langsa untuk bantuan kesehatan,” kata Armia.

Editorial Team