Medan, IDN Times - Sungai Deli menjadi salah satu dari delapan sungai yang ada di Kota Medan, provinsi Sumatera Utara. Asal mulanya, sungai ini merupakan urat nadi perdagangan ke daerah lain pada masa Keseultanan Deli dulu.
Pada jamannya, Sungai Deli adalah sumber kehidupan dan pusat peradaban Kota Medan, tempat airnya masih bisa diminum dan digunakan untuk transportasi serta perdagangan. Namun, kini kondisinya memprihatinkan, tercemar limbah industri dan domestik, dipenuhi sampah, mengalami pendangkalan, dan sering banjir, menjadikannya bukan lagi sumber air bersih melainkan tempat pembuangan limbah kota.
Kondisi Sungai Deli di masa lalu merupakan sumber kehidupan dan peradaban, air bersih karena belum tercemar oleh limbah industri. Namun, kini kondisi Sungai Deli telah tercemar limbah dan sampah baik dari industri besar maupun limbah domestik dari pemukiman di bantaran sungai.
Selain itu juga, terjadinya pendangkalan dan penyempitan lahan. Hal ini disebabkan erosi lahan dan banyaknya pemukiman di bantaran sungai. Sehingga, debit air naik drastis saat hujan. Bahkan, Kota Medan sering terjadi banjir.
Dari keresahan ini, salah satu inisiatif masyarakat atau kelompok orang bernama Sanggar Sungai Deli (Sasude), melakukan aksi bersih-bersih Sungai Deli dengan mengajak seluruh masyarakat sekitar mulai dari dewasa dan juga anak kecil untuk sadar membuang sampah di sekitaran Sungai Deli.