Sasude akan Tampilkan Pertunjukan Teater Berjudul Delirium

Medan, IDN Times - Sanggar Anak Sungai Deli akan kembali menampilkan teater, sebagai bentuk upaya mengedukasi masyarakat hingga Pemerintah yang bertujuan agar dapat peduli pada Sungai Deli dan alam sekitar. Penampilan ini berjudul Delirium.
Delirium adalah gangguan serius pada kemampuan mental, yang menyebabkan kebingungan dan kurangnya kesadaran akan lingkungan sekitar.
Garapan Delirium ini didasari oleh kondisi Sungai Deli saat ini, dan direspon melalui sebuah pertunjukan. Semacam sebuah eksperimental yang melibatkan para aktor untuk masuk kedalam masalah Sungai Deli itu sendiri.
Sungai Deli merupakan salah satu sungai yang berada membelah Kota Medan dan pernah menjadi sebagai jalur transportasi pada jamannya.
Dari 9 kelompok teater Kota Medan yang akan tampil dalam parade teater nantinya, salah satunya adalah Sasude. Terjadwal, pertunjukan Sasude pada Minggu (15/12/2024). Untuk kegiatan paradenya dimulai tanggal 6 sampai tanggal 15 Desember 2024.
1. Sasude akan membawa isu terkait sungai Deli tentang bagaimana kondisi sungai Deli saat ini
Lukman Hakim Siagian sebagai Pendiri Sasude Medan menjelaskan nantinya akan membawa isu terkait sungai Deli tentang bagaimana kondisi sungai Deli saat ini, dan seperti apa gambaran sungai Deli pada jaman dulu.
"Itu kita coba merespon sungai Deli melalui sebuah pertunjukan teater, tujuan pertunjukan ini salah satunya adalah ikut serta dalam parade teater Medan," ucapnya pada IDN Times.
Lanjutnya, untuk konsep pertunjukan Sasude nantinya adalah membuat artistik pertunjukan dari sampah-sampah plastik yang sudah dikumpulkan oleh aktor-aktor yang ikut terlibat dari sungai Deli itu sendiri.
"Kita juga akan membawa sampah sungai Deli yang sudah dikutip oleh aktor ke pertunjukan sebagai simbol terhadap hasil dari sungai Deli sekarang ini," kata Lukman.
2. Masyarakat diminta untuk berkontribusi dalam kegiatan pelestarian sungai Deli
Selain itu, dia mengatakan lewat penampilan Sasude ini bisa lebih banyak orang mengetahui kondisi sungai Deli saat ini seperti apa. Kemudian, mengajak masyarakat untuk ikut serta berkontribusi dalam kegiatan-kegiatan pelestarian sungai Deli.
"Atau paling tidak juga warga maupun masyarakat mengetahui bahwasannya, sampah adalah sumber masalah yang akhirnya sungai Deli bisa tercemar dan dapat menyebabkan banyak hal seperti banjir dan lainnya," tuturnya.
Penampilan ini akan di ikut sertakan dalam satu tim ada 20 orang diantaranya 2 anak dalam produksi.
"Dari Delirium pertunjukan ini dan anak-anak itu hanya 2 anak yang terlibat dalam pertunjukan ini. Tapi nanti mungkin anak-anak yang lain juga akan ikut melihat pertunjukan ini di Taman Budaya Kota Medan," tambahnya.
3. Diharapkan lewat pertunjukan ini banyak masyarakat sadar menjaga alam
Saat ini, prosesnya kata Lukman masih dalam tahapan penugasan ide, latihan, membaca naskah, dan tawaran-tawaran konsep.
"Nantinya juga, mungkin dari teman yang lain akan masuk dan kita akan gabungkan dalam konsep pertunjukan ini. Lewat pertunjukan ini harapannya, sangat sederhana saja. Kita coba benar-benar peduli terhadap lingkungan sekitar kita, karena kan kita hidup didunia yang sama menghirup udara yang sama. Jadi, kita coba menjaga alam kita supaya kedepannya juga generasi yang akan mendatang masih menikmati alam yang baik," pungkasnya.