Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kekerasan (pixabay.com)

Pekanbaru, IDN Times - Seorang santri di pondok pesantren (Ponpes) Darul Quran yang berada di Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, menjadi korban penganiayaan oleh kakak kelasnya. Hal itu diketahui setelah ibu korban curhat di media sosial Instagram.

Saat dikonfirmasi IDN Times, ibu korban Shinta Offianty menceritakan kronologis penganiayaan yang dialami putranya berinisial FAS (13). Dikatakannya, anaknya yang duduk di kelas dua SMP Ponpes tersebut, mengalami penganiayaan pada 31 Juli 2024.

"Kronologinya, pada hari itu sebelum baqda zuhur anak saya bermain tirai bersama adik kelasnya dan ditegur oleh kakak kelasnya. Lalu datang dari asrama mesjid pelaku R menendang anak saya. Kemudian anak saya lari keluar mesjid dan datang kurang lebih 10 orang kakak kelas bilang 'kurang senang kalian sama saya'. Tiba-tiba datang pelaku A memukul kepala anak saya hingga anak saya terjatuh ke lantai dan disitulah kepala nya diinjak-injak," kata Shinta, Kamis (5/9/2024).

"Kakak kelasnya ini anak SMA kelas 2. Yang nendang dan mukul anak saya itu 2 orang (R dan A)" sambungnya.

1. Korban didiagnosa memar di bagian otak

RS Aulia Hospital Pekanbaru (IDN Times/ Instagram)

Akibat peristiwa itu, dilanjutkan Shinta, sang anak dilarikan ke RS Aulia Hospital Pekanbaru dan di opname sejak tanggal 1 hingga 3 Agustus. Oleh dokter, FAS mengalami memar dibagian otak.

"Dia didiagnosa mengalami memar di bagian otak. Dampak dari itu anak saya trauma dan depresi berat," lanjutnya.

2. Alami gangguan jiwa

Editorial Team

Tonton lebih seru di