Rini Aprianti, Divisi program Sonora Medan FM, juga menanggapi hal serupa dengan Iskandar. Adanya sosial media dapat memengaruhi para pendengar radio.
"Dulu radio boleh anggap remeh dengan sosial media. Namun, melihat kondisi pengguna digital yang semakin meningkat, kita melakukan kolaborasi seperti streaming lewat YouTube, programnya kita naikan juga ke sosial media," ujarnya kepada IDN Times, Sabtu (21/8/2021).
Selain itu, semakin banyak bermunculan citizen jurnalis yang bertebar di sosial media menjadi tantangan tersendiri bagi industri radio. "Sekarang bisa dengar radio lewat handphone, kemudian banyak juga citizen jurnalis. Namun, itu jadi tantangan karena kita cek lagi kebenaran fakta di lapangan," tambahnya.
Ia menyampaikan, kondisi radio lokal saat ini kebanyakan sudah mengkhawatirkan, banyak iklan berkurang. Banyak yang diialihkan karena adanya pandemik COVID-19.
"Agak susah cari iklan karena perusahaan banyak cari CSR untuk pandemik COVID-19. Tapi ini menjadi tantangan juga karena harus kolaborasi dengan CSR perusahaan. Kemudian, kita di radio ini biasa kerja dengan agency. Nah di awal pandemik COVID-19, agency banyak yang tutup. Radio lokal dan radio jaringan kondisinya sama," cerita Rini.
"Tapi yang kasihannnya, kalau yang lain udah kadung tutup. Tapi 2021 ini kita udah mulai bisa beradaptasi, sudah mulai bisa menyesuaikan dengan klien," sambungnya.