Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pemandangan Aceh Tamiang dari udara, Jumat (5/12/2025) setelah dihantam banjir bandang dan longsor (IDN Times/Prayugo Utomo)
Pemandangan Aceh Tamiang dari udara, Jumat (5/12/2025) setelah dihantam banjir bandang dan longsor (IDN Times/Prayugo Utomo)

Intinya sih...

  • Banjir di Aceh Tamiang menyebabkan rumah warga hancur dan banyak yang mengungsi

  • Ketinggian air banjir kali ini jauh melebihi tahun-tahun sebelumnya

  • Warga berharap ada inisiatif pemerintah untuk membantu membangun kembali rumah mereka

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Aceh Tamiang, IDN Times - Bagi warga Dusun Al Fajar, Desa Kota Lintangbawah, Kecamatan Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, banjir adalah bencana tahunan. Namun tidak pada tahun ini. Banjir seperti malapetaka, yang datang dan membuat warga tidak memiliki persiapan.

Biasanya, ketinggian air hanya sebetis hingga sepinggang orang dewasa. "Biasa hanya di jalan itu saja airnya. Ini habis semua," ujar Ridwan, warga setempat.

1. Rumah Ridwan habis tak bersisa

Warga Aceh Tamiang berjalan di tengah sisa puing-puing rumah, Jumat (5/12/2025) (IDN Times/Prayugo Utomo)

Ridwan tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Saat ini dia mengungsi ke rumah tetangga yang lebih aman. "Rumah saya habis diterjang banjir," kata Ridwan.

Dia menunjukkan tempat di mana rumahnya berdiri sebelum banjir. Saat ini, tidak ada yang tersisa. Bahkan pondasi rumahnya juga sudah tidak ada lagi.

2. Saat banjir menerjang, Ridwan sempat bertahan di rumah

Pemandangan Aceh Tamiang dari udara, Jumat (5/12/2025) setelah dihantam banjir bandang dan longsor (IDN Times/Prayugo Utomo)

Saat banjir menerjang, Ridwan sempat bertahan di rumah. Dia terlebih dahulu mengungsikan anggota keluarganya. "Saya berpikir tidak akan setinggi ini. Ternyata lebih dari leher tingginya. Jadi saya berenang dari dalam rumah ke tempat yang lebih tinggi," katanya.

Ridwan pasrah. Tidak ada barang barang yang diselamatkan dari dalam rumahnya. "Kami berharap ada inisiatif pemerintah. Membangunkan kami rumah kembali, supaya kami punya tempat tinggal," katanya.

3. Jumlah korban jiwa 345 orang di Aceh

Warga Tamiang membersihkan rumahnya dari puing-puing sisa banjir bandang, Jumat (5/12/2025) (IDN Times/Prayugo Utomo)

Warga menganggap banjir Tamiang seperti bencana tsunami. Tidak sedikit yang meninggal dunia. Rumah-rumah mereka hilang. Air menerjang bersamaan dengan gelondongan kayu.

Diketahui kondisi Aceh Tamiang sangat parah terdampak banjir bandang dan longsor. Dari data terbaru BNPB, jumlah korban jiwa provinsi Aceh berjumlah 345 jiwa. Sebanyak 174 orang masih dinyatakan hilang.Sejauh ini 5.200 rumah di Aceh rusak serta 18 kabupaten juga terdampak. Di Aceh Tamiang terdata saat ini 62 orang meninggal.

Editorial Team