Medan, IDN Times- Peran gender dalam keluarga semakin berubah di era modern ini. Pola tradisional di mana Ayah sebagai pencari nafkah tunggal kini mulai tergerus. Hal ini merangkul pendekatan yang lebih seimbang untuk berbagi tanggung jawab rumah tangga dan profesional antara peran Ayah dan Ibu.
Semakin banyak perempuan yang memasuki dunia kerja. Ini menandai kemajuan menuju kesetaraan gender.
Memberdayakan perempuan untuk mengejar karier dan mencapai kemandirian finansial, memberi mereka perlindungan terhadap kekerasan dalam rumah tangga dan dinamika rumah tangga yang tidak sehat.
Tak sedikit kini, perempuan bekerja penuh waktu atau melalui pemanfaatan platform digital—seperti e-commerce, afiliasi, dan peran asisten virtual—para perempuan ini menunjukkan bahwa peran sebagai ibu dan ambisi profesional dapat hidup berdampingan secara harmonis.
Dari riset di Indonesia Milenial and Gen Z Report (IMGR) 2025, data menunjukkan baik Gen Z maupun Generasi Milenial sangat menghormati nilai-nilai tradisional, khususnya yang berkaitan dengan peran gender yang terus berkembang dalam keluarga.
Sebanyak 82 persen dari kedua generasi mendukung kesetaraan gender, mendukung perubahan dalam peran gender selama tidak mengganggu tradisi yang ada, jelas bahwa melestarikan norma-norma budaya tetap menjadi perhatian penting bagi kedua kelompok.
Hal ini menyoroti, meskipun ada penerimaan yang semakin meningkat terhadap evolusi peran gender, ada juga kecenderungan yang kuat untuk mempertahankan hubungan dengan praktik budaya yang mapan. Keseimbangan yang rumit antara merangkul modernitas dan menghormati tradisi ini menggarisbawahi pendekatan yang bijaksana dan bernuansa yang diambil kedua generasi terhadap perubahan dalam struktur keluarga.