Kau paksa kami meninggalkan bangku belajar kami
Kau rantai kami dalam rumah kami sendiri
Berjuta dari kami tak bisa mengais nafkah
Bahkan kau menjadi biang pembatasan ibadah
----
Penggalan sajak puisi ini mewakili isi hati Zahda Suhayla Hasibuan, pelajar kelas VII SMP IT Al Hijrah, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Bagi perempuan kelahiran 2007 lalu ini corona tak mau dianggap remeh.
Lantaran corona sudah mengubah tatanan sosial. Menjadi sejarah yang sama sekali belum pernah terjadi di Indonesia.
Puisi itu dibubuhkan judul ‘Korona Cukuplah’. Suhayla sendiri yang menulisnya. Judul itu dipilihnya sebagai ungkapan perlawanan kepada virus asal Wuhan.
Meski masih berusia dini, Ayla –sapaan akrab Suhayla—ingin mengajak yang lainnya ikut melawan corona. Melakukan langkah pencegahan, untuk meminimalisir risiko penularan.