ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan ketika tangki minyak Pertamina di Kilang Balongan meledak, tidak ada petir yang menyambar.
Pernyataan itu memperkuat kalimat dari saksi mata yang merupakan warga sekitar bahwa tidak ada hujan yang turun ketika ledakan terjadi. Analisa itu membantah dugaan awal PT Pertamina yang menyebut empat tangki mereka terbakar akibat disambar petir.
"Berdasarkan alat monitoring 'lighting detector' yang berlokasi di BMKG Jakarta dan Bandung dari pukul 00:00 WIB hingga pukul 02:00 WIB, bahwa tidak terdeteksi adanya aktivitas sambaran petir di wilayah kilang minyak Balongan, Indramayu," ujar Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu Rahmat Triyono seperti dikutip dari kantor berita ANTARA pada Selasa (30/3/2021).
Ia menjelaskan BMKG melakukan analisa terhadap kejadian sambaran petir di sekitar lokasi. Hal itu lantaran PT Pertamina sempat menyebut empat tangki mereka terbakar akibat disambar petir sekitar pukul 00:45 WIB.
Sementara, ketika dikonfirmasi, Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical PT Pertamina Ifki Sukarya mengakui hingga kini belum mengetahui penyebab kebakaran di empat tangki di Kilang Balongan, pada Senin kemarin. Pernyataan resmi bahwa kebakaran di tangki disebabkan sambaran petir baru dugaan sementara.
"Ini hanya menyampaikan pada waktu itu karena media, artinya menyampaikan kondisi saat itu saja. Tetapi, belum tentu itu sebagai penyebab (terjadinya kebakaran), kami masih menunggu hasil investigasi lanjutan," ujar Ifki ketika berbicara di stasiun Kompas TV pada Selasa malam (30/3/2021).