Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
DSC_7912-102.jpg
Para relawan Relawam Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa membawa logistik melalui jalur sungai menuju Desa Sekumur, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Rabu (10/12/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Intinya sih...

  • Dompet Dhuafa tanggap darurat bagi penyintas banjir bandang Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh sejak 26 November 2025.

  • Lembaga pengelola zakat, infak, dan sedekah memiliki peran strategis dalam situasi kebencanaan untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak.

  • Fokus utama tim di lapangan adalah memastikan kebutuhan dasar penyintas terpenuhi, termasuk evakuasi jenazah dan pendirian pos hangat serta taman ceria untuk anak-anak terdampak.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Medan, IDN Times — Dompet Dhuafa terus melakukan upaya tanggap darurat bagi para penyintas banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra Utara, Sumatra Barat dan Aceh sejak 26 November 2025. Respons cepat dilakukan melalui pembukaan posko bantuan, pengelolaan logistik, hingga pendistribusian kebutuhan dasar bagi warga terdampak.

Kinerja penanganan bencana tersebut terlihat dari operasional posko-posko Dompet Dhuafa yang berfungsi sebagai pusat koordinasi, layanan dapur umum, serta distribusi bantuan ke berbagai titik terdampak. Salah satu posko utama berlokasi di Medan dan menjadi sentra penyaluran bantuan ke wilayah Sumatera dan Aceh.

1. Keberadaan lembaga pengelola zakat, infak, dan sedekah memiliki peran strategis dalam situasi kebencanaan

Kunjungan perwakilan Kemenag RI ke Posko Dompet Dhuafa Waspada (dok.Dompet Dhuafa)

Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Waryono Abdul Ghafur, yang meninjau langsung lokasi terdampak dan posko bantuan, menilai upaya kemanusiaan yang dilakukan berjalan terstruktur dan berkesinambungan.

Menurutnya, keberadaan lembaga pengelola zakat, infak, dan sedekah memiliki peran strategis dalam situasi kebencanaan, terutama dalam mempercepat pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak.

“Dana zakat, infak, dan sedekah yang dikelola secara amanah dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dalam kondisi darurat seperti ini,” ujarnya di sela kunjungan.

2. Fokus utama tim di lapangan adalah memastikan kebutuhan dasar penyintas dapat terpenuh

Relawan Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa berbincang dengan anak-anak di Desa Sekumur, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Kamis (11/12/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Sementara itu, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Waspada, Sulaiman, menjelaskan bahwa fokus utama tim di lapangan adalah memastikan kebutuhan dasar penyintas dapat terpenuhi dengan cepat dan merata.

“Kami memprioritaskan layanan tanggap darurat, seperti dapur umum, distribusi logistik, dan layanan kesehatan. Posko di Medan menjadi pusat koordinasi sebelum bantuan disalurkan ke wilayah terdampak,” kata Sulaiman.

3. Tak hanya menyalurkan bantuan tapi juga mengevakuasi dan membersihkan lokasi

Warga dan relawan dari Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa bergotong royong membersihkan masjid pasca diterjang banjir, Desa Sekumur, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang, Kamis (11/12/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Diketahui Dompet Dhuafa menurunkan tim Disaster Management Center (DMC) tak hanya membantu menyalurkan logistik, tapi juga melakukan evakuasi jenazah. Mereka mendistribusi paket makanan siap santap, titik aksi bersih, penyediaan layanan air bersih, pendirian pos hangat, layanan dapur umum, serta taman ceria untuk membantu memulihkan kondisi psikologis anak-anak terdampak.

Dompet Dhuafa juga melibatkan artis sekaligus relawan seperti Chiki Fawzi, Ria Ricis hingga Marcella Zalianti. Ia menambahkan, dukungan berbagai pihak menjadi penguat bagi para relawan yang bekerja di lapangan dalam kondisi terbatas dan penuh tantangan.

Hingga kini, Dompet Dhuafa masih melanjutkan operasi tanggap darurat di sejumlah wilayah terdampak banjir bandang di Sumatra seperti Tapanuli Tengah dan Aceh, seiring dengan proses pemulihan yang masih berlangsung.

Editorial Team