Pimpinan Redaksi IDN Times, Uni Lubis bersama Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid dalam acara Real Talk With Uni Lubis (YouTube IDN TImes)
Saat disinggung tentang biaya pengeluaran atau ongkos politik selama berkontestasi di Pileg, Perempuan berdarah Sumut ini membeberkan bahwa semakin lama semakin mahal ajang pesta demokrasi, sehingga angka tersebut tidak dihitung. Namun, Meutya yang memiliki basis wartawan (jurnalis) hanya habis untuk mentraktir makan siang hingga 10 orang saat itu dalam pertemuannya.
“Angkanya gak dihitung soalnya makin lama makin mahal, benar sih karena demokrasi kita makin lama makin mahal itu benar. Terus waktu aku pertama baru dari wartawan masuk pertama itu orang kasihan kali ya. Tapi sudah ada awareness (kesadaran)," kata Meutya.
Menurutnya menjadi, jurnalis menjad modal utama. Secara awareness maupun secara skill (keahlian) dimana ketemu masyarakat.
"Ada juga orang yang rajin ketemu masyarakat tapi ketemunya salah, cara ngomongnya salah, pendekatannya salah, padahal niatnya mungkin benar. Jadi jurnalis itu membantu aku banget, kemudian juga karena waktu itu aku jurnalis ya gak bawa apa-apa gak apa. Tapi setelah 1 hingga 2 periode kayak paling makan siang ada. Sementara saya setiap pertemuan paling gak ada bisa 6, 8 hingga 10 yang singkat. Jadi paling ongkos politik aja disitu udah lumayan,” kata perempuan yang sebelumnya berkarier di Metro TV ini.