Binjai, IDN Times - Jelang penutupan tahun 2019, tim gabungan Pemerintah Kota (Pemko) Binjai dan aparat penegak hukum mulai dari Polri dan TNI, menggelar razia. Sasarannya, sejumlah hotel dan kamar kos-kosan diseser mulai dari Senin (30/12) hingga Selasa (31/12).
Tim dibagi, beberapa titik. Seperti Hotel Garuda, Hotel Binjai yang berada di Jalan Sukarno Hatta, Kecamatan Binjai Timur. Demikian juga kamar kos-kosan yang diduga menjadi tempat penjaja seks komersial.
Ada saja temuan yang terjadi saat razia berlangsung. Salah satunya penggeledahan yang dilakukan tim di Hotel Garuda (kelas melati). Salah satu pemilik mobil mewah kedatapatsedang asik indehoy di salah satu kamar. Pria ini diduga pimpinan divisi bank di Kota Medan, hal ini sesuai plat mobil yang diketahui.
Saat dirazia ia bersama seorang perempuan yang sudah tak mengenakan pakaian. Mereka diduga pasangan mesum, lantaran tak bisa menunjukkan buku nikah sehingga ikut dibawa ke kantor Satpol PP Binjai.
Kabid Trantib Satpol PP, Arif Sihotang mengatakan, dalam razia yang dilakukan Senin malam. Sedikitnya ada sekitar tujuh pasangan yang diamankan dari kamar hote kelas melati. Terkait sosok diduga pejabat bank, Arif menyampaikan bahwa yang bersangkutan mengaku sebagai pekerja swasta.
"Ya ada sekitar tujuh pasangan. Yang naik mobil (Pajero Sport) ada yang bilang dia pegawai bank. Gak tahu mana yang aslinya yang betul. Kami sama pers gak bisa menutupi. Mereka sudah dipulangkan, yang dibawa dia juga cukup umur, mereka dikenakan pasal penyakit masyarakat karena bukan muhrim, bisa jadi karena suka sama suka," katanya.
Dari data dihimpun dilapangan, delapan pasangan yang diamankan masing-masing berinisial SS dan PP warga Medan, ER dan NF warga Kalbar, EWK dan NKR warga Langkat, IS dan SB warga Langkat, AL dan EN warga Langkat, MH dan YV warga Binjai, KY dan ANT warga Binjai, FT dan MD warga Binjai.
Wali Kota Binjai, H Muhammad Idaham terjun langsung bersama tim razia. Mengenakan jaket hitam, dia menyatakan kegiatan ini bertujuan untuk meminimalisir penyakit masyarakat, dan transaksi seksual demi visi kota religius.
"Kita menggelar razia ke beberapa hotel dan rumah kos, ini bertujuan mengurangi penyakit masyarakat, seperti kemaksiatan, prostitusi mau pun penyalahgunaan narkoba. Razia ini rutin kita gelar untuk menjaga Kota Binjai dari Pekat," ungkap Idaham.