Medan, IDN Times - Sebanyak 273 mahasiswa Universitas Muhammadiah Tapanuli Selatan (UMTS) menjadi korban penipuan yang diduga melibatkan seorang mahasiswa dan seorang yang mengaku sebagai pegawai bank.
Kepala Polres Padangsidimpuan AKBP Wira Prayatna mengatakan pihaknya akan menelusuri seluruh aliran dana dan mengungkap siapa saja yang terlibat dalam praktik penipuan ini.
“Kami akan terus menindaklanjuti dan menelusuri kasus penipuan serta penggelapan yang telah terjadi di UMTS," katanya.
Wira menjelaskan kasus ini bermula ketika seorang mahasiswa berinisial MA memperkenalkan NML kepada teman-temannya.
NML mengaku sebagai pegawai bank dan menawarkan jasa pembayaran uang kuliah. Para mahasiswa pun menyerahkan uang mereka kepadanya, dengan iming-iming kemudahan proses pembayaran. Namun, slip setoran yang diberikan NML ternyata palsu.