Rasuli saat memasuki mobil tahanan (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Tak lama setelah itu barulah Topan merealisasikan survei jalan Sipiongot. Survei ini disebut Rasuli sambil melakukan kegiatan offroad.
"Survei Offroad ada Pak Kirun, Topan, Kapolres Yasir, Gubernur, Bupati Padang Lawas, tim offroad. Ini tanggal 22 April. Tidak ada surat tugas untuk mendampingi mereka. Itu terjadi di hari kerja. Dari pagi berangkat, bertemu jam 11 di Labuhan Batu. Sampai di batas Tapsel besoknya. Total selama 2 hari kerja kegiatannya. Waktu survei kedua terdakwa ikut. Saya tak tahu dan bukan saya yang mengajak," aku Rasuli blak-blakan.
Mulai saat itulah komunikasi antara Topan dan Rasuli semakin deras. Terutama saat Kepala UPTD Gunung Tua itu diperintahkan untuk memenangkan Akhirun dalam lelang tender.
"Pengukuran volume, pengerjaan, dari Pak Kirun benar ada. Bawa laptop mereka. Saling diskusi mereka antara Pak Kirun dengan perencana. Pak Kirun meminta ada dikurangi volume item pelengkap. Itu agar pekerjaan bisa siap tepat waktu. Tidak ada saya laporkan ke Topan saat itu juga. Saya hanya melaporkannya beberapa hari berikutnya sebelum ditangkap KPK," tutur Rasuli