Binjai, IDN Times - Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Binjai mengoperasikan Radio Suara Binjai. Ini untuk memberikan informasi dan sarana hiburan bagi Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (WBP) atau narapidana,
"Kita menempatkan speaker di setiap kamar warga binaan," kata Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Binjai, Theo Adrianus Purba, Rabu (6/9/2023).
Dirinya mengakui, Radio Suara Binjai didesain bisa didengar seluruh warga binaan di dalam Lapas. Selain menjadi sarana informasi dan edukasi bagi warga binaan, Radio Suara Binjai, ini juga bisa menjadi hiburan bagi napi sembari menunggu proses persidangan.
Untuk proses operasionalnya, Radio Suara Binjai ini memberdayakan para warga binaan wanita sebagai penyiar radionya. "Penyiar radio kita berdayakan warga binaan wanita yang bertugas dari pukul 09.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB dan tetap ditemani satu orang petugas sipir wanita di dalam ruang siaran," jelas Theo.
Untuk materi siaran, setiap hari ada dihadirkan nara sumber dari berbagai pihak yang diselingi dengan lagu permintaan dari warga binaan. Narasumber memberikan edukasi bagaimana menjalani hidup dengan baik, sehingga nantinya warga binaan dapat menjalani hidup lebih baik lagi setelah keluar lapas.
"Jadi disetiap sel tahanan disediakan kertas dan alat tulis yang bisa digunakan warga binaan menulis lagu permintaan dan pesan-pesannya untuk warga binaan disela tahanan lainnya. Bukan hanya itu setiap hari juga ada nara sumber yang dihadirkan guna memberikan motivasi dan pengarahan serta edukasi kepada warga binaan agar patuh terhadap hukum," papar Theo.
Diharapkan dengan adanya radio Suara Binjai didalam lapas, bisa membantu memberikan kesadaran kepada warga binaan. Sehingga kedepan tidak melakukan pelanggaran hukum kembali dan bisa mencari pekerjaan yang lebih baik tanpa melakukan kriminalitas. Dalam lapas sendiri ada sebanyak 1527 orang dan 28 diantaranya wanita.
Beberapa aktivitas lain atau pembelajaran juga kita berikan kepada warga binaan. "Kita juga memberikan pelatihan dan keterampilan bagi warga binaan. Mulai dari pembuatan mebel, sabun dan kerajinan lainya dengan harapan nanti ilmu yang didapat bisa dipergunakan ditengah-tengah masyarakat," tegas Theo.
Kepada masyarakat luas, Theo berharap, agar mengubah pandangan negatif kepada warga binaan yang sudah keluar Lapas. Dengan membangun pandangan positif, diharapkan dapat mengunggah rasa empati dan membawa mantan warga binaan kembali kejalan kebenaran.