Pemerintah desa Tanjung Anom gerebek rumah N (dok.Istimewa)
Kepala Dusun VI Desa Tanjung Anom, Alfan Pandia, memberikan kesaksiannya kepada IDN Times saat malam penggerebekan yang dilakukan oleh pihaknya. Di mana mereka menangkap 3 orang terduga pelaku penyelundupan.
"Beras bansos ini harusnya dialokasikan ke warga kita. Karena di bulan Juni, beberapa warga kita belum menerima berasnya," kata Alfan, Senin (15/7/2024).
Dirinya melanjutkan jika masyarakat desa biasanya mengambil beras bansos langsung ke Kantor Pos. Karena mereka juga masing-masing memiliki surat beserta danom (daftar nominatif) yang merupakan daftar penerima bantuan.
Namun, beberapa orang yang tidak sempat mengambil berasnya, disebut Alfan sering diambilkan oleh pemerintahan desa. Di mana pihak desa ditelepon oleh terduga pelaku penyelundupan beras bansos (inisial H) untuk menjemput berasnya. Tapi beberapa bulan ke belakang, Alfan mengatakan terdapat beberapa kejanggalan. Salah satunya ialah masyarakat desa ada yang belum menerima beras bansos.
"Beras itu terkadang ada terkendala gangguan jaringan, beras lama datang, dan beberapa masyarakat pernah kecewalah atas hal itu jafi mereka pulang gak ambil beras. Ketika sudah ada seminggu beras tidak diambil, biasanya inisial H mengontak kami untuk mengambil beras bagi warga yang belum ambil. Kita ambil dan letakkan ke kantor desa. Kamilah yang menginfokan ke warga desa kalau mereka belum ambil. Jadi di kantor desa beberapa hari aja udah habis, belum sampai numpuk," akunya.
Saat penggerebekan itu, ternyata H merupakan salah satu dari 3 orang yang ditangkap. Alfan mengatakan jika H diduga bekerjasama dengan N dan HM yang terlibat menjadi aktor penyelundupan beras bansos.