Operasional Tambang Emas Martabe (IDN Times/Arifin Al Alamudi)
Lestantya R. Baskoro, wartawan senior dan dosen Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS) yang merupakan salah satu juri menyatakan keunggulan para pemenang terletak pada detail objek yang diliput, latar belakang masalah, penyampaian bahasa, struktur penulisan, dan nilai informasi.
Menurut Lestantya, isu pelestarian lingkungan, memiliki kekuatan penulisan, dapat menciptakan inspirasi pihak lain. “Sebenarnya inilah yang diharapkan dari sebuah penulisan berita lingkungan yakni mengajak dan menggerakkan pembaca untuk peduli dan mencintai lingkungan,” kata Lestantya.
“Pada tulisan berjudul “Barumun Sanctuary Tiger Beri “Napas Baru” Bagi Harimau Sumatra yang Tertindas” karya Netty Guslina, pembaca diajak memahami bagaimana peran serta Yayasan Persamuhan Bodhicitta Mandala (YPBMM) dalam program penyelamatan harimau Sumatra dan diberikan gambaran tentang kondisi Panthera Tigris Sumatra tersebut di hutan Sumatra,” kata Lestantya.
Sementara karya tulis tentang “Gerak NNB Tapanuli Selatan Lestarikan Lingkungan, kita disuguhi informasi tentang organisasi Naposo Nauli Bulung (NNB) yang bergerak dalam pencegahan bencana.
“Tulisan ini menggambarkan bagaimana organisasi yang anggotanya ada di setiap desa memiliki berbagai program dan aktivitas pencegahan bahaya banjir. Dari tulisan tersebut, kita dapat memetik pesan, bahwa kebersamaan dan kesadaran bersama diperlukan untuk berkontribusi dalam pencegahan bencana banjir sebagai dampak masalah lingkungan.” kata dia.
Pada tulisan “Di Tangan Maradus Taman Eden Tak Lagi Tandus" sebagai Juara 3, kita melihat profil Marandus Sirait yang berbelas tahun menghijaukan kawasan di Danau Toba. Tulisan ini memiliki kekuatan memotret perjalanan Marandus Sirait yang memilih menghijaukan hutan untuk mencegah longsor di kawasan itu dan meninggalkan pekerjaannya di Ibu Kota. “Sebuah kepedulian tanpa pamrih yang bisa menginspirasi banyak orang,” kata dia.