IDN Times/dokumen PT Inalum
Selain itu pembangunan Pabrik Pemurnian Alumina ini berpotensi mampu menghemat biaya bahan baku Inalum sebesar USD 200 juta dan mengurangi ekspor mineral mentah sekaligus ketergantungan impor untuk sumber bahan baku dalam produksi aluminium.
Dalam pembangunannya, Inalum menjalin kerjasama dengan PT Antam Tbk yang dituangkan dalam pengambilalihan PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) sebagai perusahaan yang ditugaskan untuk membangun Pabrik Pemurnian Alumina tersebut.
Pembangunan Pabrik Pemurnian Alumina ini ditaksir bernilai sekitar USD 850 juta (termasuk IDC dan Modal Kerja) dan ditargetkan mulai berproduksi di awal tahun 2022. Saat ini proses pembangunan Pabrik Pemurnian Alumina ini sedang memasuki tahap proses pengadaan kontraktor Engineering, Procurement & Construction (EPC) dan finalisasi Joint Venture Agreement (JVA) antara Inalum, Antam serta Chalco.
Proyek Pembangunan Pabrik Pemurnian Alumina yang akan dikelola oleh PT BAI ini akan dibangun di atas lahan seluas 288 Ha di tiga Desa di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. “Proyek Pabrik Pemurnian Alumina ini akan memiliki kapasitas awal sebesar 1 juta ton per tahun dan dilengkapi dengan Pembangkit Listrik Tenaga Batubara sebesar 3 x 25 MW," ujar Ricky.