Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Torang (kanan) saat memberikan ulos untuk Menteri PKP Maruar Sirait (dok.istimewa)
Torang (kanan) saat memberikan ulos untuk Menteri PKP Maruar Sirait (dok.istimewa)

Intinya sih...

  • Banyak penenun ulos di Toba dan Taput belum memiliki rumah sendiri karena keterbatasan ekonomi.

  • Program 3 Juta Rumah diharapkan dapat menjangkau para penenun di Kecamatan Silaen (Kabupaten Toba) serta di Muara dan Tarutung (Kabupaten Tapanuli Utara).

  • Menteri PKP sebelumnya menyetujui tambahan kuota yang diajukan Gubernur Sumut untuk memperluas akses masyarakat terhadap program ini.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Medan, IDN Times- Bagi para penenun ulos di Toba dan Tarutung, memiliki rumah layak huni masih menjadi mimpi panjang. Karena itu, hadirnya Program Tiga Juta Rumah dari Presiden Prabowo Subianto disambut sebagai secercah harapan baru. Terutama bagi mereka yang masih harus menghadapi keterbatasan ekonomi.

Torang Sitorus, desainer sekaligus pendamping komunitas penenun ulos yang selama ini aktif mengembangkan ekonomi kreatif berbasis budaya di Sumatra Utara mengatakan, program perumahan dengan skema subsidi tersebut menjadi angin segar bagi masyarakat berpenghasilan rendah, terutama bagi para penenun yang selama ini kesulitan memiliki rumah layak huni.

“Termasuk tentunya para penenun ulos yang selama ini saya dampingi,” ujar Torang kepada wartawan, Jumat (10/10/2025).

1. Banyak penenun belum memiki rumah sendiri

Evi Boru Simanjuntak penenun Ulos Ragi Hotang dari Desa Meat, Toba, Sumut (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Torang mengungkapkan, hampir setengah dari penenun ulos binaannya belum memiliki rumah sendiri, sebagian besar karena faktor ekonomi.

“Rata-rata penghasilan mereka hanya sekitar Rp4 hingga Rp6 juta per bulan. Angka itu belum besar, apalagi sebagian di antara mereka juga menjadi tulang punggung keluarga,” jelasnya.

2. Program 3 Juta Rumah diharap jangkau penenun di Toba dan Taput

Elida penenun Ulos Ragi Hotang dari Desa Meat, Toba, Sumut (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Karena itu, Torang berharap program Tiga Juta Rumah dapat menjangkau para penenun di Kecamatan Silaen (Kabupaten Toba), serta di Muara dan Tarutung (Kabupaten Tapanuli Utara).

“Apalagi Sumut tahun ini mendapat tambahan kuota 5 ribu unit rumah subsidi. Saya berharap pengembang mulai melirik Kabupaten Toba sebagai lokasi pembangunan, karena masih banyak warga yang sangat membutuhkan,” ujarnya.

3. Menteri PKP sebelumnya setujui tambahan kuota yang diajukan Gubernur Sumut

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, melakukan kunjungan (Kungker) ke Kota Binjai, Sumatera Utara (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Sebelumnya Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait memastikan pemerintah terus memperluas akses masyarakat terhadap program ini. Ia menyetujui usulan peningkatan kuota yang diajukan Gubernur Sumut Bobby Nasution, seperti disampaikannya dalam acara Sosialisasi Kredit Program Perumahan di Regale International Convention Centre, Jalan Adam Malik, Medan, Kamis (9/10/2025).

Maruarar menegaskan, percepatan pembangunan hanya bisa dicapai melalui kolaborasi lintas sektor. “Tidak ada yang bisa bekerja sendiri. Ini tinggal tiga bulan lagi, jadi semua harus kompak. Gubernur bantu perizinan, bank bantu pendanaan, dan pengembang pastikan progres di lapangan,” ujarnya.

Ia menambahkan, program Tiga Juta Rumah tidak hanya berfokus pada penyediaan hunian, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi rakyat melalui terbentuknya ekosistem pembangunan perumahan yang kuat.

“Program ini menciptakan efek ekonomi berantai dari penjual material, kontraktor, developer, hingga sektor perbankan. Misalnya, sekarang Bank BRI mempermudah UMKM konstruksi untuk mengakses pendanaan,” pungkasnya.

Editorial Team