Medan, IDN Times- Di tengah gencarnya suara mitra driver ojek online (ojol) di Indonesia, termasuk Kota Medan menyikapi wacana penurunan potongan komisi aplikator menjadi 10 persen, pro kontra terjadi. Sejumlah komunitas pengemudi justru menyatakan penolakan. Menurut mereka skema komisi 20 persen yang berlaku saat ini dianggap masih ideal karena dibarengi dengan layanan pendukung.
Seperti yang disampaikan Rudi Maulana, Ketua Komunitas Medan E-Rider yang membawahi 136 anggota driver aktif. Menurutnya mereka memahami potongan 20 persen.
“Bagi kami, potongan komisi tersebut tidak menjadi masalah besar selama order masih terjaga, gacor, serta benefit lain yang kami dapatkan dari aplikator seperti asuransi kecelakaan, layanan CS, Satgas dan lainnya yang membantu operasional kami di lapangan,” kata Rudi.