Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ojek online (IDN Times/Sukma Shakti)
ilustrasi ojek online (IDN Times/Sukma Shakti)

Medan, IDN Times- Di tengah gencarnya suara mitra driver ojek online (ojol) di Indonesia, termasuk Kota Medan menyikapi wacana penurunan potongan komisi aplikator menjadi 10 persen, pro kontra terjadi. Sejumlah komunitas pengemudi justru menyatakan penolakan. Menurut mereka skema komisi 20 persen yang berlaku saat ini dianggap masih ideal karena dibarengi dengan layanan pendukung.

Seperti yang disampaikan Rudi Maulana, Ketua Komunitas Medan E-Rider yang membawahi 136 anggota driver aktif. Menurutnya mereka memahami potongan 20 persen.

“Bagi kami, potongan komisi tersebut tidak menjadi masalah besar selama order masih terjaga, gacor, serta benefit lain yang kami dapatkan dari aplikator seperti asuransi kecelakaan, layanan CS, Satgas dan lainnya yang membantu operasional kami di lapangan,” kata Rudi.

1. Ada benefit lain dari aplikator

ilustrasi ojek online (IDN Times/Herka Yanis)

Sementara Ketua Komunitas Gatot Kaca Andi Irawan Siregar dengan 138 anggota mengatakan, skema 20 persen masih dalam kategori wajar dikarenakan ada benefit lain yang diperoleh dari aplikator. “Sebagai bagian dari kemitraan, kami dapat asuransi

kecelakaan, layanan customer service, serta diskon-diskon yang menunjang pekerjaan ojol di jalanan. Banyak juga manfaat yang kami terima,” ujarnya.

2. Pemerintah diminta berhati-hati susun kebijakan

Ilustrasi ojek online. IDN Times/Dini suciatiningrum

Adenan Borneo dari Komunitas Gundala Molis juga menyuarakan sikap senada. Mereka menyebut sistem yang ada saat ini telah memberikan ruang kerja fleksibel, stabilitas penghasilan, dan akses ke berbagai program pengembangan bagi para mitra aktif. Ia mengingatkan bahwa pemerintah sebaiknya lebih berhati-hati dalam menyusun kebijakan yang menyangkut jutaan pekerja informal yang kini menjadi tulang punggung layanan transportasi dan logistik digital.

3. Berdampak ke UMKM juga

Ilustrasi ojek online (IDN Times/Sunariyah)

Pernyataan dukungan terhadap komisi 20 persen juga datang dari Johny Siregar, Ketua Komunitas Medan Sahabat Rental Club (MESAC) menyampaikan keinginannya agar pemerintah bukan hanya mendengarkan pendapatnya sebagai mitra aktif, dan dapat

mengkaji lebih lanjut karena bukan hanya terdampak ke mitra pengemudi saja, namun keUMKM juga.

"Para komunitas berharap agar keputusan pemerintah tetap berpijak pada asas keberlanjutan dan keseimbangan sistem. Driver aktif yang menggantungkan hidup pada platform digital ini meminta agar suara mereka tidak diabaikan. Mereka bukan hanya pengguna aplikasi, tetapi bagian penting dari ekosistem ekonomi kerakyatan yang terus berkembang," pungkasnya.

Editorial Team