Pardomuan Siahaan ayah kandung JS yang diduga menistakan agama (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Puluhan masyarakat Desa Patumbak berbondong-bondong mendatangi rumah JS. Mereka mengamuk karena ulah JS di Facebook yang diduga melecehkan salah satu agama.
Saat massa mengepung rumah JS, hanya ada ayahnya bernama Pardomuan Siahaan. Alangkah terkejutnya sang ayah ada puluhan warga yang mengepung rumah mereka.
"Iya (ramai). Aku sendirian pula di sini, jantungan aku. Ada 30-an orang datang ke rumah, teriak menanyakan di mana anak saya. Saya jawab di kampung. Kebetulan datang Babinsa, terus diperiksalah di dalam rumah, tidak ada. Karena dia baru pulang kampung," kata ayah JS bernama Pardomuan Siahaan, Rabu (8/1/2025) siang.
Berdasarkan keterangan Pardomuan, anaknya itu memang jarang keluar rumah. Saat masih kecil JS pernah sakit keras (step) dan membuatnya memiliki kekurangan dalam segi akademis. Hal itu pula yang membuat JS putus sekolah dan jarang berinteraksi.
"Gak tahu apa-apa kami soal kayak gitu (video penistaan agama di Facebook). Kurasa waktu entah di mana kami (keluar rumah), di rumah ini (videonya). Entah ada masalah sama kawannya, gitu. Gak tahu aku karena gak ada HP ku. Dia (JS) ada HP-nya," lanjutnya.
Mewakili anaknya, Pardomuan meminta maaf kepada masyarakat. Terlebih karena sikap tak terkontrol anaknya di media sosial yang sampai memicu kemarahan masyarakat.
"Semoga damailah. Kayak mana, kami pun orang susah, kalau dari orang tua minta maaflah seribu kali minta maaf kalau ada kesalahan anakku," pungkasnya.