Masyarakat Pangkalansusu terdampak polusi yang disebabkan PLTU turut mengikuti aksi 'Power Up' (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Aksi “Power Up” disebut Rimba merupakan aksi global yang juga dilakukan di berbagai negara di penjuru dunia. Masyarakat sipil menggelar aksi tersebut untuk mendesak pemerintah di berbagai negara agar mengalihkan dana dan pengaruh politik dari perusahaan-perusahaan energi kotor yang selama ini mencemari atmosfer bumi dan menyebabkan terjadinya krisis iklim.
“Di Indonesia, anak-anak muda menggelar aksi power up untuk mendesak Capres dan Cawapres mendeklarasikan komitmen yang kuat dalam mengatasi krisis iklim dan transisi energi. Di Medan kami selaku kaum muda menyerukan pilih presiden yang peduli terhadap bumi,” tutur Rimba.
Di Indonesia aksi ‘Power Up’ dilakukan bersama 65 organisasi yang tersebar di 20 kota, baik itu di Aceh, Jakarta, Mataram, Lampung, bahkan Medan.
“Situsi saat ini sedang terjadi krisis iklim. Dan kita sudah tahu para Capres mulai sibuk kampanye, tapi dalam kampanyenya belum melibatkan keterkaitan kebijakan yang pro dengan iklim. Kita mendesak mereka agar membuat kebijakan pro terhadap iklim dan ketika dipilih nanti mereka benar-benar peduli terhadap situasi saat ini dan melakukan transisi energi yang bersih dan berkelanjutan,” kata Rimba.
Rimba menyebutkan bahwa sebagai anak muda dirinya tidak ingin lagi menerima janji palsu dalam menangani krisis iklim. Capres yang bakal terpilih nanti dianggapnya harus berani melakukan transisi energi yang bersih demi masa depan generasi mendatang.
“Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) menjadi mesin pembunuh senyap bagi masyarakat yang berada di sekitarnya. Energi bersih sudah ada dan cukup besar potensinya ketika dimanfaatkan oleh negara bakal membantu keselamatan serta kesehatan rakyat. Di pangkalansusu terdapat Pembangkit Listrik Batubara sebanyak 4 unit yang berkekuatan 800 MW dan setiap hari mampu meracuni anak-anak, perempuan, petani, hingga nelayan. Bahkan tidak sedikit dari mereka terserang penyakit seperti sesak napas, gatal-gatal, hingga kematian,” ujarnya.