Polrestabes Medan (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Sementara itu terduga korban dari Bripka LA mengatakan bahwa yang bersangkutan ternyata pernah mendatangi mereka. Bripka LA disenut telah mengancam istri Windu Hasibuan.
"Terkait pelanggaran yang dilakukan Bripka LA melakukan penyerangan ke rumah saya dengan membawa massa, kemudian mengancam dan mengintimidasi saya dan istri saya," kata Windu Hasibuan.
Mulanya permasalahan ini disebut Windu karena Bripka LA dan suaminya diduga sudah menipu keluarga mereka. Dengan mengiming-imingi bisa membuat keponakannya masuk ke institusi Polri.
"Yang pasti saya sedang bermasalah dengan suaminya. Suaminya menipu keluarga saya dengan mengiming-imingi memasukkan keponakan saya sebagai Bintara Polri tahun 2024. Di mana saya sudah memberikan uang sejumlah Rp350 juta, dan dengan perjanjian apabila keponakan saya tidak lulus maka akan dipotong Rp30 juta. Namun sampai saat ini uang yang dikembalikan hanya Rp260 juta. Artinya dia memotong Rp90 juta diluar dari perjanjian yang ada," beber Windu.
Windu sendiri telah melaporkan kasus ini ke Polres Tebingtinggi. Windu tak urung mengatakan jika beberapa hari yang lalu Bripka LA mendatangi rumahnya bersama dengan massa.
"Dia (Bripka LA) datang hari Sabtu 14 Desember siang. Dia manggil saya, dan 2 orang teman yang dibawa memaki saya. Besoknya, dia datang bersama keluarga suaminya kurang lebih seratus orang membuat rusuh di depan saya. Ada yang membawa senjata tajam, yang dipakai salah seorang pemuda. Saya percaya kepada Propam Polrestabes Medan mampu menindak Bripka LA dan saya harap dia dijerat hukum," pungkasnya.