Rektor Universitas Riau Sri Indarti (IDN Times/ IG humasuniversitasriau)
Rektor Unri, Sri Indarti, melalui kuasa hukumnya mempermasalahkan narasi yang dilontarkan Khariq Anhar di media sosial. Bagi pihaknya yang telah mendalami perkara ini, narasi yang disampaikan Khariq Anhar dapat tersandung UU ITE.
Namun bagi Eza Budiono yang juga merupakan seorang penulis di Sumatra Utara, apa yang disampaikan Khariq Anhar sah-sah saja. Bahkan ia menilai bahasa yang dilontarkan mahasiswa Unri itu tidak sensitif.
"Menurut saya tidak sensitif kritiknya. Dasar kritikannya sebenarnya adalah kampusnya. Kampus ini, kan, produknya adalah sesuatu yang telah melewati giat analisis dan sudah dilakukan pembuktian. Namun apakah pihak kampus sudah meneliti perkembangan ekonomi keluarga mahasiswanya sehingga mengikuti kebijakan menaikkan UKT? Kalau UKT dinaikkan tanpa ada analisis perkembangan ekonomi mahasiswanya, berarti kampus mencederai prosedur dan didikannya sendiri. Kampus yang sering mengajarkan mahasiswa untuk senantiasa menganalisis sesuatu, tapi kampus justru tak melakukannya," jelas Eza.
Eza melihat tidak banyak sektor usaha yang mengalami kenaikan, sehingga sedikit pekerja yang gajinya bertambah. Bahkan, pegawai negeri saja gajinya hanya naik sekitar 8 persen. Yang mana jika dihitung dari gaji pokoknya, gaji pegawai negeri paling tidak mengalami kenaikan hanya Rp200 ribu saja.
"Itu PNS loh yang gajinya cuma naik Rp200 ribuan, sementara di lain sisi UKT justru naik sampai di atas 50 persen rata-rata se-Indonesia. Ini berarti, kan, sama sekali tak melihat kondisi dari mahasiswanya sendiri. Makanya kritikan itu saya anggap wajar dan tidak sensitif, karena berangkatnya dari kondisi ekonomi yang dialami setiap mahasiswa. Karena tidak semua mahasiswa yang orang tuanya sanggup, sehingga akhirnya beberapa mahasiswa yang terancam gak sanggup bayar UKT pilihannya adalah berhenti kuliah atau cuti sembari mencari kerja untuk dapat membayar UKT," kata pria yang juga pernah menjadi pemenang sayembara cerita anak Balai Bahasa Sumatra Utara ini.