Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250714-WA0094.jpg
Dirpolairud Polda Kepri, Kombes Pol Handono Subiakto (tengah) saat menunjukan senjata yang digunakan bajak laut saat beraksi (IDN Times/Putra Gema Pamungkas)

Intinya sih...

  • Para bajak laut beraksi di perbatasan Indonesia-Singapura, menggunakan speedboat bermesin 75 PK untuk mendekati kapal asing yang melambat di sekitar Pulau Nipah.

  • Polisi menangkap delapan pelaku utama dan mengembangkan kasus hingga menetapkan tiga tersangka tambahan, serta menemukan senjata airsoft gun rakitan.

  • Polda Kepri gandeng Singapura dan KSOP untuk memperkuat komunikasi dan pengamanan laut lintas negara, serta terus mengembangkan penyelidikan terhadap jaringan bajak laut lainnya.

Batam, IDN Times - Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) Polda Kepulauan Riau menangkap komplotan bajak laut yang mengincar kapal-kapal asing saat melintas di perairan Selat Philip, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. Dalam operasi pada, Rabu (9/7/2025) dini hari itu, polisi menangkap delapan pelaku utama dan mengembangkan kasus hingga menetapkan tiga tersangka tambahan.

"Pengungkapan ini bermula dari laporan sistem informasi kapal (IMB). Pada koordinat yang telah kami petakan sebelumnya, tim melakukan patroli mulai sore. Sekitar Pukul 01.30 dini hari, kami mendeteksi kapal kayu yang mendekati kapal asing Top Elisabet, lalu segera dilakukan pengejaran," kata Dirpolairud Polda Kepri, Kombes Pol Handono Subiakto, Senin (14/7/2025).

Dalam pengejaran tersebut, tim berhasil mengamankan delapan pelaku berikut sejumlah barang bukti. Hasil pemeriksaan mengungkap bahwa komplotan ini telah beraksi sejak tahun 2017 dengan sasaran kapal asing yang memperlambat laju di jalur strategis perairan Kepri.

1. Beraksi di perbatasan Indonesia-Singapura

Kapal cepat Satpolairud Polda Kepri yang digunakan untuk menangkap komplotan Bajak Laut (IDN Times/Putra Gema Pamungkas)

Kombes Pol Handono menjelaskan, para pelaku menggunakan speedboat bermesin 75 PK untuk mendekati kapal yang sedang melambat, terutama di sekitar perairan Pulau Nipah. Wilayah ini kerap menjadi lokasi labuh jangkar kapal asing dengan kecepatan rendah sekitar lima knot.

"Informasi keberadaan kapal mereka dapatkan melalui aplikasi daring. Setelah mendekat, mereka naik ke atas kapal dan mengambil barang berharga. Hasil curian kemudian dikirim ke Jakarta melalui tersangka berinisial A kepada seorang penadah berinisial Y, yang kini DPO," ujar Handono.

Adapun delapan pelaku yang ditangkap terdiri atas S (30), tekong kapal asal Selat Nenek; I (35), yang memasang tali ke kapal; serta enam eksekutor lainnya, yakni R (32), RH (33), Z (33), SD (34), MI (36), dan LA (33). Komplotan ini disebut sangat aktif.

"Dalam bulan Juli saja, mereka sudah empat sampai enam kali mencuri di kapal asing," tambah Handono.

2. Dua tersangka tambahan dan senjata airsoft gun rakitan

Senjata airsoft gun rakitan milik komplotan bajak laut (IDN Times/Putra Gema Pamungkas)

Pengembangan kasus mengarah pada penangkapan tiga tersangka lainnya, yaitu P (alias Python) sebagai koordinator, F yang membawa paket narkoba (pelaku diserahkan ke Polresta Barelang), serta A sebagai pengirim barang ke Jakarta.

Dari penggeledahan di rumah salah satu pelaku di kawasan Aviari, Batam, polisi menemukan lima dus suku cadang (sparepart), narkotika, tiga unit telepon genggam, satu senjata airsoft gun rakitan dengan daya ledak tinggi, serta sejumlah alat lainnya seperti pisau dan galah. Speedboat dan karung berisi barang curian juga turut disita.

"Airsoft gun itu digunakan untuk menakut-nakuti awak kapal saat mereka naik ke atas. Bila diketahui, biasanya pelaku langsung melompat ke laut untuk melarikan diri," kata Handono.

Berdasarkan data dari sistem IMB, sejak 2017 telah terjadi sedikitnya 55 kasus pencurian serupa. "Rata-rata hasil curian dijual seharga Rp40 juta hingga Rp100 juta per aksi. Jika dihitung nilai sebenarnya, bisa dua kali lipatnya," ucapnya.

3. Polisi gandeng Singapura, KSOP perkuat komunikasi

Barang-barang hasil curian bajak laut di kapal internasional (IDN Times/Putra Gema Pamungkas)

Menurut Kombes Pol Handono, selain kelompok ini, pihaknya juga tengah memetakan tiga jaringan bajak laut lainnya yang dipimpin oleh pelaku berinisial J, O, dan JO.

"Kami terus mengembangkan penyelidikan, termasuk menelusuri asal-usul dan modifikasi senjata airsoft gun yang digunakan para pelaku," ujarnya.

Untuk memperkuat pengamanan laut lintas negara, Polda Kepri juga meningkatkan sinergi dengan aparat keamanan dari Singapura. "Pertukaran informasi ini sangat penting karena sebagian besar kapal asing yang jadi sasaran berasal dari jalur internasional seperti Selat Malaka dan sekitarnya," tutupnya.

Sementara itu, Kepala Kantor KSOP Batam, Muhammad Takwim Masuku mengungkapkan, pihaknya sempat menerima laporan satu bulan lalu dari perusahaan pelayaran.

Namun, saat dicek di lapangan, tidak ditemukan bukti langsung. Ia menegaskan perlunya komunikasi yang lebih sigap dengan aparat penegak hukum.

"Kami akan mempercepat koordinasi dengan Ditpolairud. Kami juga mendorong kapal-kapal untuk selalu aktif di kanal radio 16 agar jika ada situasi darurat bisa segera ditangani," ujar Takwim.

Editorial Team