Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi jenazah (IDN Times/Mia Amalia)
ilustrasi jenazah (IDN Times/Mia Amalia)

Simalungun, IDN Times - Warga di Kelurahan Sipolha, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, digegerkan oleh penemuan sesosok jenazah laki-laki yang sudah membusuk di kolong gubuk ladang milik seorang warga. Jenazah tersebut belum diketahui identitasnya dan kini masih berstatus sebagai Mr. X.

Polres Simalungun tengah melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap identitas serta penyebab kematiannya.

1. Jenazah ditemukan oleh pemilik ladang saat mencium bau busuk

Ilustrasi garis polisi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam keterangan tertulisnya, KBO Satreskrim Polres Simalungun Ipda Bilson Hutauruk menjelaskan, penemuan jenazah terjadi pada Kamis, 17 Juli 2025, sekitar pukul 14.00 WIB. Jenazah itu ditemukan di bawah kolong gubuk ladang milik Candro Damanik yang berlokasi di Dusun IV, Kelurahan Sipolha, Kecamatan Pamatang Sidamanik.

Sebelum menemukan jasad tersebut, Candro datang ke ladangnya sekitar pukul 11.00 WIB untuk menghidupkan air kincir. Ia mencium bau menyengat yang mencurigakan dan kemudian menelusuri sumber bau itu.

“Di bawah kolong gubuknya, ia menemukan jenazah laki-laki yang sudah membusuk,” ujar Bilson, Sabtu (19/7/2025).

2. Kondisi jenazah sudah rusak, identitas belum diketahui

Ilustrasi garis polisi. (IDN Times/Putra F. D. Bali Mula)

Pihak kepolisian dari Polsek Sidamanik telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memasang garis polisi di lokasi penemuan.

“Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa jenazah dalam kondisi membusuk, dengan jari tangan dan pergelangan yang telah rusak,” ungkapnya.

Tim medis dari Puskesmas Pamatang Sidamanik turut serta melakukan pemeriksaan awal sebelum jenazah dievakuasi ke RSUD Djasamen Saragih untuk visum dan autopsi.

3. Polisi masih menyelidiki identitas dan sebab kematian

Ilustrasi penyelidikan polisi (IDN Times/Arif)

Hingga kini, jenazah masih disimpan di RSUD Djasamen Saragih sembari pihak berwenang berupaya mengidentifikasi identitas korban.

“Langkah selanjutnya termasuk melakukan visum et repertum, menyelidiki kemungkinan keluarga korban, serta membagikan informasi dan foto korban melalui media sosial agar dikenali masyarakat,” pungkasnya.

Polisi juga telah berkoordinasi dengan rumah sakit dan Dinas Sosial terkait rencana penguburan jika tidak ada keluarga yang mengklaim jenazah.

Editorial Team