Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi jenazah (IDN Times/Sukma Shakti)

Medan, IDN Times – Kematian mahasiswa Sosiologi FISIP USU Mahira Dinabila (19) masih menyisakan tanda tanya. Penyelidikan kasus itu masih dilakukan polisi.

Polisi menyimpulkan dugaan awal jika Mahira bunuh diri. Dugaan ini menurut polisi berdasarkan beberapa petunjuk yang ada. Baik dari hasil Laboratorium Forensik dan penyelidikan mereka.

1. Polisi menduga Mahira menenggak racun

ilustrasi botol berisi racun (pexels.com/Davide Baraldi)

Kepala Kepolisian Resor Polrestabes Medan Komisaris Besar Valentino Alfa Tatareda menyebut hasil sementara penyelidikan kasus kematian Mahira. Valentino menduga, Mahira meninggal setelah melakukan bunuh diri. Meski pun pihaknya masih melakukan penyelidikan hingga saat ini.

“Masih melakukan penyelidikan, untuk memastikan dugaan kita seperti itu. Masih menjadi tanda tanya, apakah karena racun, apakah ada dugaan lainnya,” katanya.

Valentino menduga jika Mahira menenggak racun yang dicampurkan dengan teh manis. Racun itu diduga dipesan melalui aplikasi online.

“Keterangan petunjuk sudah dilakukan. Bahwa pemesanan lewat salah satu aplikator, yang sudah diperiksa di sana. Memang almarhumah ini memesan. Kita sudah cek pemesanan di Bogor. Betul mengirim ke Almarhumah. Berdasarkan bukti foto,” kata Valentino, Senin (13/6/2023).

Kata Valentino, pihaknya masih menunggu hasil tertulis dari laboratorium forensik. “Masih melakukan penyelidikan, untuk memastikan dugaan kita seperti itu. Masih menjadi tanda tanya, apakah karena racun, apakah ada dugaan lainnya,” ungkapnya.

2. Keluarga tidak terima jika Mahira disebut bunuh diri

Editorial Team

Tonton lebih seru di