PLTS yang dikelola masyarakat Pulau Mecan secara swadaya (IDN Times / Putra Gema Pamungkas)
Pulau Mecan yang terletak di Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam membuat pulau ini menjadi salah satu titik yang sempat tidak dialiri listrik dari negara hingga tahun 2018.
Sejak ditempati hingga tahun 2018, sebanyak 250 jiwa di Pulau Mecan harus bertahan hidup tanpa aliran listrik dan hanya memanfaatkan penerangan dari lampu parafin atau lampu minyak tanah di malam hari.
Meski ada beberapa warga dengan ekonomi yang memadai di Pulau Mecan menggunakan genset, namun penggunaannya tetap saja terbatas dan hanya dapat digunakan untuk penerangan di malam hari sejak Pukul 18.00 WIB hingga Pukul 21.00 WIB.
Ketua RT 003/RW 006, Pulau Mecan, Belakang Padang, Mustafa bin Dolan mengungkapkan, upaya masyarakat untuk mendapati aliran listrik 24 jam mendapati titik terang pada pertengahan tahun 2018 lalu.
“Saat itu kami di Pulau Mecan dan beberapa pulau sekitar melakukan pengajuan PLTS ke Dinas ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) Provinsi Kepri. Saat itu pihak Provinsi Kepri hanya memberikan hibah PLTS ini ke Pulau Mecan karena kami memliki lahan yang luas,” kata Mustafa, Kamis (4/1/2024).
Saat itu, Dinas ESDM Kepri menghibahkan 182 panel surya dan 75 batrai kepada masyarakat Pulau Mecan dengan nilai anggaran mencapai Rp2,03 miliar. Ratusan panel itu berdiri di atas lahan seluas 625 meter persegi.
PLTS di Pulau Mecan ini sendiri diungkapkan Mustofa dapat menghasilkan daya hingga 15 kilowat peak (kWp) setiap harinya. Listrik dari energi matahari ini disalurkan kepada 70 rumah yang ada di Pulau Mecan.
“Senang karena sekarang kami bisa merasakan listrik 24 jam meski penggunaannya masih terbatas,” ujarnya.