Banda Aceh, IDN Times - Pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 untuk Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh telah dilaksanakan, Rabu (27/11/2024). Bahkan hasil hitungan cepat atau quick count telah memenangkan pasangan calon (paslon).
Tim pemenangan dari Paslon Nomor Urut 1, Bustami Hamzah (Om Bus)-M Fadhil Rahmi (Syeh Fadhil) maupun Paslon Nomor Urut 2, Muzakir Manaf (Mualem)-Fadhlullah (Dekfadh) mengklaim jagoannya menang berdasarkan versi masing-masing.
Jubur Bicara Tim Pemenangan Bustami Hamzah-M Fadhil Rahmi, Hendra Budian, mengatakan Om Bus-Syeh Fadhil memperoleh 1,6 juta suara atau sekitar 54 persen yang tersebar hampir di seluruh kabupaten kota.
“Kami menang hampir di seluruh kabupaten kota kecuali di Aceh Utara yang kami sinyalir ada keanehan di Aceh Utara,” kata Hendra, dalam konferensi pers, Rabu, malam.
Kekalahan di Kabupaten Aceh Utara, kata Hendar, masih menjadi pertanyaan bagi tim mereka. Tim menduga ada indikasi kecurangan, namun mereka akan melakukan pengecekan kembali proses pemungutan di daerah tersebut.
Sementara itu, Tim Pemenangan Mualem-Dekfadh mengklaim memperoleh lebih 2,2 juta suara atau sekitar 62 persen. Hasil tersebut berdasarkan hitungan para saksi yang ada di lapangan atau tempat pemungutan suara (TPS).
“Ini hasil quick count suara yang sudah masuk dua juta dua ratus dan Alhamdulillah sekitar 62 persen untuk itu,” kata Ketua Badan Pemenangan Pasangan Muzakir Manaf-Fadhlullah, Kamaruddin Abu Bakar alias Abu Razak, dalam konferensi pers, Rabu, malam.
Abu Razak mengklaim suara terbanyak diperoleh Pasangan Mualem-Dekfadh berada di Kabupaten Aceh Utara. Diperkirakan pemilih pasangan nomor urut dua mencapai 200 ribu suara.
Sehubungan dengan itu, berdasarkan pernyataan yang IDN Times rangkum, masing-masing pasangan calon baik dari Om Bus-Syeh Fadhil maupun Mualem-Dekfadh meminta para relawan beserta tim untuk terus mengawal proses penghitungan serta rekapitulasi suara.
Walau masing-masing tim pemenangan mengklaim menang, namun mereka tetap menunggu pengumuman hasil disampaikan langsung oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh.