Medan, IDN Times – Kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) masih marak terjadi di Indonesia. Pencarian keadilan bagi korban seakan menjadi jalan terjal. Korban pelanggaran HAM seringkali dihadapkan tembok penghalang dalam penyelesaian kasus.
Selain masyarakat, jurnalis pun kerap menjadi korbannya. Kebebasan berpendapat dan kerja-kerja jurnalistik kerap kali dihadapkan dengan kekerasan, penyiksaan, intimidasi, doxing dan lainnya.
“Ini sama dengan menghambat demokrasi. Apalagi sampai jurnalis sebagai salah satu pilar demokrasi harus dihadapkan dan menjadi korban pelanggaran HAM,” ujar Ketua Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan Rahmad Suryadi saat menyambut silaturahmi Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Sumut di sekretariat PFI Medan, Jumat (8/1/2021).
Penegakan HAM di Indonesia pun masih jauh dari perhatian publik atau pun pemerintahan. Seringkal kasus-kasus pelanggaran HAM berlarut-larut atau hilang begitu saja tanpa tahu ujungnya.