Pesan Damai dari Misa Natal di Gereja Tertua Banda Aceh

Banda Aceh, IDN Times - Ratusan umat Katolik merayakan Misa Natal di Gereja Hati Kudus, Kota Banda Aceh, Aceh, Rabu (25/12/2024) pagi. Jemaah melaksanakan ibadah dengan khidmat.
Pastor Agustinus Padang dipercaya sebagai pengkhotbah Misa Natal di gereja tertua yang ada di ibu kota Provinsi Aceh tersebut.
1. Perayaan Natal berjalan dengan damai, aman, dan tertib
Pastor Agustinus mengatakan merasa bersyukur perayaan Natal di Kota Banda Aceh berjalan dengan baik tanpa ada gangguan maupun terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Walaupun daerah mayoritas Islam, kita yang beragama Katolik masih diberi kesempatan maupun tempat untuk melaksanakan Natal tahun ini dengan damai, aman, dan tertib,” kata Pastor Agustinus, kepada IDN Times.
“Artinya tetap damai, suasananya tetap nyaman bagi kita yang merayakan Natal tahun ini di Banda Aceh,” imbuhnya.
2. Tetap menghargai perbedaan antarumat beragama
Pastor yang berasal dari Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu mengatakan perayaan Natal di Aceh khususnya Kota Banda Aceh memang tidak semeriah daerah lain di Indonesia. Namun, jemaah tetap melaksanakan ibadah dengan khidmat dan bahagia meski tidak banyak pernak-pernik Natal.
Hal itu ia maklumi. Sebab Aceh merupakan daerah yang memiliki aturan khusus atau menerapkan Syariat Islam. Sebagai umat beragama, ia menghargai aturan yang ada dan saling toleransi.
“Kalau kita tidak tunduk kepada aturan itu maka akan menimbulkan permasalahan. Itulah cara kita menjaga toleransi di Indonesia,” kata Pastor Agustinus.
3. Bakal merindukan suasana Natal di Banda Aceh
Valen, seorang mahasiswa asal Papua, mengaku bakal merindukan suasana Natal di Aceh yang ia nilai berbeda dengan daerah lain. Hal ini dikarenakan selama delapan tahun terakhir, ia selalu merayakan Natal di Bumi Serambi Makkah.
Mahasiswa yang akan mengakhiri masa koas tersebut berharap toleransi antaraumat beragama tetap terjaga di Aceh khususnya Kota Banda Aceh. Kerukunan yang ada saat ini harus terus terawat.
“Pasti merindukan. Selain itu pasti merindukan Aceh juga. Bila ada waktu nanti, kami akan datang lagi ke Aceh," pungkasnya.