Perusahaan Amerika akan Bangun Pabrik Hilir Tenaga Surya di Batam

Batam, IDN Times - Perusahaan asal Amerika, Atelier Solar membangun pabrik industri hilir tenaga surya di Kawasan Industri Wiraraja, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Kembali masuknya investasi untuk sektor Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di Kota Batam dengan nilai Rp1 triliun ini tidak terlepas dari adanya rencana pemerintah Indonesia yang akan membuka keran ekspor listrik energi bersih ke Singapura.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepri, Achmad Ma'ruf Maulana mengatakan, perusahan Atelier Solar ini telah menyepakati dan telah mengucurkan investasi tahap awal dengan menempati lahan seluas 2 hektare di Kawasan Industri Wiraraja, Kota Batam.
Dijelaskannya, Atelier Solar ini merupakan perusahaan EBT ketujuh yang telah digandeng Kadin Kepri untuk berinvestasi di Kota Batam dan direncanakan akan diresmikan pada awal tahun 2024 mendatang.
"Saat ini kami kembali bekerjasama dan memasukan kembali investasi ke Kota Batam. Dengan masuknya Atelier Solar ini, kami berharap investasi EBT di Batam, akan mampu menjadikan Kepri sebagai pusat EBT terbesar di Asia Tenggara," kata Ma'ruf saat dihubungi melalui sambungan selulernya, Rabu (18/10/2023).
1. Atelier Solar akan menyerap 525 tenaga kerja pada tahap awal
Makruf mengungkapkan, dengan masuknya investasi dari Atelier Solar ini, nantinya perusahaan yang memproduksi komponen solar panel tersebut akan menyerap 525 tenaga kerja pada tahap awal.
"Ini merupakan trend positif untuk investasi EBT di Kepri dan Kota Batam. Dengan banyaknya investasi EBT yang masuk, maka akan banyak juga penyerapan tenaga kerja yang tersedia," ujarnya.
2. Selain Atelier Solar, ada 6 perusahaan EBT yang juga sudah berinvestasi di Kota Batam
Ma'ruf juga menjelaskan bahwa hingga saat ini, Kadin Kepri juga telah berhasil menarik investasi dari berbagai perusahaan di seluruh dunia, yakni dari Amerika, China, Singapura hingga Jepang.
Perusahaan-perusahaan EBT tersebut antara lain, PT Jaya Electrical Energy, Marubeni Global Indonesia, Wiraraja Yunan International, Apolo Solar Indonesia, Alpha Solar dan Tynergi Technology Indonesia.
"Untuk tahap awal, realisasi investasi EBT telah terpenuhi. Adapun total investasi dari 6 perusahaan EBT tersebut di Batam mencapai USD800 juta atau setara dengan Rp12 triliun," ungkapnya.
3. Salah satu perusahaan EBT di Wiraraja berstatus PSN
Lanjut Ma'ruf, dari 6 perusahaan EBT yang telah berinvestasi di Kota Batam, salah satu diantaranya yakni PT Marubeni Global Indonesia juga telah berstatus Program Strategis Negara (PSN).
"PT Marubeni Global Indonesia ini merupakan konsorsium dari Amerika Serikat dan Taiwan, yang menanamkan modalnya di Wiraraja sebesar Rp 87 triliun," kata Ma'ruf.
Perusahaan yang masuk ke Kawasan Industri Wiraraja ini juga telah di resmikan pada bulan Juni 2023 lalu dan diresmikan secara langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Dengan terus masuknya berbagai investasi ke Kota Batam ini, Ma'ruf berharap agar pemerintah terus memberikan ruang kepada perusahaan-perusahaan ini.
"Kami harap pemerintah terus memberi ruang untuk investasi, harapan itu agar investasi di Kepri akan terus berkembang dan membuka peluang penyerapan tenaga kerja secara besar-besaran yang berkesinambungan," tutupnya.