Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
-
Para penyintas mengambil bantuan logistik dari para relawan di Jembatan Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Kamis (5/12/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Medan, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut permintaan terbanyak pembangunan Hunian Sementara (Huntara) untuk penyintas banjir di Aceh, berada di Kabupaten Aceh Tamiang.

Dalam keterangan resminya, permintaan pembangunan Huntara di Aceh Tamiang mencapai 13.669 unit menurut data per Minggu (28/12/2025). Kemudian disusul Aceh Utara 6.796 unit. Kemudian Aceh Timur 4.747 unit, Bireun 2267 unit dan Gayo Lues 1.709 unit.  

Dari 18 kota terdampak, 13 Kabupaten/kota mengajukan pembangunan Huntara. "Saat ini pembangunan fisik sudah mulai di dua kabupaten kota di Pidie dan Pidie Jaya," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Minggu petang.

Sementara itu sejumlah daerah masih melakukan pengusulan lokasi pembangunan. Mereka yakni, Aceh Tamiang, Aceh Utara, Aceh Tengah, Gayo  Lues, Bener Meriah dan Bireun. 

Data menunjukkan, ada 513 jiwa yang meninggal dunia dalam banjir dan longsor pada akhir November 2025 lalu. Sebanyak 31 orang dinyatakan masih hilang. 

Dampak bencana juga mengakibatkan 377,9 ribu jiwa mengungsi. Ada 133.643 rumah rusak karena banjir. Sebanyak 45,9 ribu rumah dalam kategori rusak berat, 50,8 ribu rumah rusak ringan dan 36,8 ribu rusak ringan. 

Editorial Team