ilustrasi gigitan nyamuk (flickr.com/Airman Magazine)
Jaka menyebutkan jika selama dua minggu dirinya tidak bernafsu untuk makan. Selama itu pula ia selalu memaksa agar apapun bisa masuk ke mulutnya agar perutnya tidak kosong dan ia memiliki tenaga.
Jaka yang juga merupakan masyarakat Batak Toba, tak urung menyampaikan ada semacam kepercayaan di tengah keluarganya tentang khasiat daging anjing. Termasuk kabar bisa menaikkan trombosit darah meskipun ia tak yakin ada uji laboratorium yang pernah dilakukan.
Merangkum pendapat dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter, mengonsumsi daging anjing justru dapat meningkatkan risiko terkena rabies. Makan daging anjing disebutnya pula bisa meningkatkan risiko infeksi parasit, seperti E.Coli 107 dan salmonella. Tak hanya itu, ada pula masalah antraks, hepatitisx, dan leptospirosis. Itu semua bisa menyebar melalui daging anjing ke manusia.
"Waktu sakit DBD, orang tua saya menyarankan saya untuk minum air sup daging b1 (biang/anjing). Karena katanya punya khasiat untuk menaikkan trombosit," ujarnya.
Jaka menambahkan jika ia mengonsumsi sup daging anjing selama 5 hari. Di mana selama sehari ia bisa sampai tiga kali mengonsumsinya.
"Pada waktu saya sakit memang lagi musim DBD. Memang kebetulan saya saat itu punya kebiasaan yang kurang bersih. Pada proses penyembuhan saya mengonsumsi sup daging anjing, dan beberapa hari setelahnya saya sembuh," pungkasnya.