Perjuangan Ardelia Jadi Paskibraka di Istana, Berbekal Latihan Daring

Medan, IDN Times - Perjuangan Ardelia Muthia Zahwa untuk menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) nasional pada upacara HUT Kemerdekaan ke-76 RI di Istana Merdeka, Selasa (17/8/2021) tidak mudah. Hingga akhirnya siswi SMA Harapan 1 Medan itu dipercaya untuk membawa baki untuk menerima bendera dari Presiden Joko 'Jokowi' Widodo.
Hampir dua tahun, belajar tatap muka ditiadakan karena kondisi COVID-19. Hal itu berimbas pada latihan paskibraka yang juga turut dilakukan daring. Namun, keadaan itu tak mengubah tekad dirinya untuk jadi pasukan pengibar bendera (Paskibraka) andal .
Berkat kegigihannya dibantu panduan latihan daring dari sekolahnya, Ardelia terpilih mewakili Sumut jadi Paskibraka nasional setelah melalui berbagai tahap seleksi.
Kepala Sekolah SMA Harapan 1 Medan, Anwar mengungkap kisah perjuangan anak didiknya itu hingga namanya kini diperbincangkan.
1. Ardelia lakukan latihan mandiri dirumah, dipandu dari pembina Paskhas
Anwar, merasa bangga dengan prestasi Ardelia, karena meskipun latihan Paskibra menggunakan sistem daring, siswanya masih bisa mengukir prestasi.
Menurutnya, selama daring para pelatih memantau perkembangan anak didiknya melaui video.
"Latihan mandirinya di rumah masing-masing, tapi dipandu dari pembina Paskhas. Kita tak ketemu, tapi daring dan dipantau. Mereka (anak didik) kirimkan video latihannya, nanti ada pelatihnya yang mantau," ujar Anwar, Senin (16/8)
Kata Anwar setelah berlatih giat siswi, kelas XI IPA ini, mengikuti seleksi menjadi Paskibraka Istana mulai tingkat Kabupaten/kota dan provinsi, selama bulan Juni 2021. Ardelia pun dinyatakan lulus jadi Paskibraka mewakili Sumut.