Simalungun, IDN Times - Pondok Kreatif adalah wadah anak-anak di Danau Toba, khsusnya Parapat untuk menumbuhkan bakat di bidang seni, antara lain musik, theater, tari. Pondok kreatif didirikan seorang pemuda bernama Ando Sipayung.
Butuh perjuangan cukup berat bagi pria berambut gondrong itu untuk mendirikan Pondok Kreatif. Dengan motivasi melestarikan kearifan lokal, Pondok Kreatif akan menginjak usia 1 tahun pada Januari 2020.
Didirikan bulan Januari 2019, pondok kreatif telah melahirkan sedikitnya 40 anak untuk tampil dengan bakat seninya. Terdapat sejumlah peralatan musik di Pondok Kreatif. Namun kebanyakan merupakan pinjaman dari sejumlah pihak.
Bukan hanya itu, panggung didirikan Pondok Kreatif juga merupakan lahan sewaan. Dengan serba kekurangan, Pondok Kreatif bertujuan menghibur sehingga menarik perhatian wisatawan.
Alumnus Etnomusikologi Universitas Sumatera Utara (USU) itu menceritakan, terkadang mereka mengamen untuk mengumpulkan uang membeli alat musik sendiri.
"Kadang kami mengamen untuk mencari biaya agar bisa membeli alat musik milik kami sendiri. Anak anak juga kami latih agar berjualan makanan dari karya tangan sendiri," kata Ando, Jumat (22/11) di Pondok Kreatif, Parapat, Kabupaten Simalungun.
Di depan Kapolres Simalungun AKBP Heribertus Ompusunggu, Ando mengatakan, keberadaan Pondok Kreatif perlu diperhatikan pemerintah atau pihak lain supaya niat muda-mudi menjaga kearifan lokal terlaksana terus-menerus.
Menanggapi hal itu, Heribertus mengatakan, apa yang dikerjakan di Pondok Kreatif sangat mendukung program pemerintah pusat. Maka dari itu, ia berkenan membantu Pondok Kreatif agar lebih besar dan berkembang.
"Saya apresiasi dan dukung, juga saya setuju ini dibesarkan. Sekarang kreatifitas sudah harus kita kembangkan melalui SDM. Tapi tetap sekolah ya selain adik-adik punya kegiatan seni," ujarnya.