Aceh Jaya, IDN Times - Seekor penyu ditemukan warga mati di kawasan Pantai Lhok Geulumpang, Gampong Lhok Geulumpang, Kecamatan Setia Bakti, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh. Diperkirakan, penyu telah mati dua hari lalu.
“Penyu mati terdampar ditemukan dua hari yang lalu begitu info yang saya dapat,” kata Ketua Konservasi Penyu Aroen Meubanja, Murniadi atau akrab disapa Dedi Penyu, saat dikonfirmasi, pada Minggu (8/1/2023).
Melihat posisi kematian penyu, hewan yang dilindungi ini diduga akan naik ke darat untuk bertelur. Namun, ketika akan naik ke darat, tubuh penyu diduga terjerat jaring milik nelayan yang sering ditambatkan di laut.
“Penyu berada di sekitaran laut dekat pantai mau mendarat atau bertelur, nasib nahas terjerat jaring karena ini memang sedang musim peneluran,” ujar Dedi.
Dedi kurang mengetahui berapa usia serta ukuran penyu yang ditemukan mati tersebut. Sebab ia tidak sempat mengambil data hewan dilindungi itu.
Sementara, bangkai penyu yang mati dengan kondisi akan melakukan peneluran itu telah dikuburkan oleh warga, pada Sabtu (7/1/2023).
“Saya sangat mengapresiasi kepada masyarakat yang sudah mau dan sadar untuk menguburnya karena lokasi dengan saya cukup lumayan jauh,” kata ketua Konservasi Penyu Aroen Meubanja itu.
Kawasan pesisir pantai barat selatan Aceh termasuk wilayah Kabupaten Aceh Jaya, selama ini kerap menjadi tempat pendaratan para penyu untuk bertelur ketika memasuki musim peneluran. Biasanya, jelang akhir tahun hingga memasuki awal tahun, akan banyak penyu naik ke pantai.
Kondisi ini dikatakan Dedi, belakangan mulai berkurang. Hewan berstatus lindung sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa tersebut, mulai jarang terlihat akibat banyak yang mati diduga karena terkena jaring.
“Buat kondisi penyu yang mendarat saat ini sudah sangat kurang karena banyak yang mati dari tahun ke tahun. Tentu dengan kondisi ini semakin berkurang populasinya,” tutupnya.