Medan, IDN Times – Pengungsi etnis Rohingya bercerita soal kesedihannya merawat anaknya yang tengah sakit. Rohman –nama samaran— bercerita tentang nasib yang dialaminya di Kota Medan.
Anaknya mengalami sakit diare. Dia membawanya ke Rumah Sakit Universitas Sumatra Utara. Karena, rumah sakit itu yang bekerjasama dengan Organisasi Migrasi Internasional (IOM).
Namun dia merasa mendapat tindakan yang tidak adil. Dia merasa ditelantarkan, karena harus menanggung biaya perobatan anaknya sendiri.
Rohman bercerita, saat itu anaknya perempuannya yang berusia 1,4 tahun dibawanya ke RS USU, Senin (8/8/2022) petang.
"Anak saya itu diare dan awalnya itu demam. Dia bolak-balik buang air besar sehingga dia lemas. Akhirnya saya bawa ke rumah sakit," kata Rohman kepada awak media.
Di RS USU, anak Rohman sempat dibawa ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Rohman mengaku, salah seorang dokter menyarankan agar anaknya harus dirawat dan diinfus karena kondisinya lemah.
“Saya bilang, saya ikut saja apa yang dokter mau,” kata Rohman kepada awak media.