Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pengelola Panti Cabuli Anak-anak Asuhnya di Sampali, Pelaku Diamankan

IMG_20250618_170035.jpg
Panti Asuhan yang ada di Sampali (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Deli Serdang, IDN Times - Kabar mengejutkan datang dari salah satu Panti Asuhan ilegal yang ada di Desa Sampali, Kecamatan Percut Seituan. Sang pemilik panti dikabarkan telah melakukan pelecehan seksual kepada anak asuhnya yang masih di bawah umur.

Terkini polisi telah menangkap pengelola panti. Dinas Sosial beserta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Deli Serdang juga telah turun ke lokasi meninjau keadaan panti.

1. Anak-anak di panti asuhan dicabuli pengelola panti, pelaku ditangkap

IMG_20250618_124131.jpg
Panti berada di wilayah eks HGU PTPN II Desa Sampali (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Ruslan selaku Kepala Desa Sampali membenarkan kabar tidak sedap yang datang dari salah satu panti asuhan di desanya. Panti itu disebutnya berada di wilayah eks HGU PTPN II.

"Memang tadi ada dapat kabar dari pihak Dinsos, kita langsung ke lokasi dengan Pak Kadus. Memang ada ditemukan pemilik panti mencabuli anak-anak di dalam panti itu," aku Ruslan kepada IDN Times, Rabu (18/6/2025).

Ia mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintahan Kabupaten. Pelaku juga disebutnya sudah diamankan oleh polisi.

"Anak-anak sudah ditarik ke provinsi dan sebagian sudah kembali sama keluarganya. Korban kita kurang tahu berapa jumlahnya. Tapi iya (kasusnya) di sini," lanjutnya.

2. Kepala Desa minta panti asuhan segera ditutup

Videoshot_20250618_170118.jpg
Kepala Desa Sampali, Ruslan (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Ruslan menerangkan bahwa pihaknya akan kembali meninjau lokasi tersebut. Pantauan IDN Times, spanduk-spanduk panti asuhan itu sudah dicopot.

"Langkah ke depan sebagai pihak desa kami akan tinjau lagi lokasinya. Karena ini mencoreng nama baik desa, kan. Jadi makanya nanti kami ke sana dan mau tidak mau kami dari pihak desa memohon untuk segera ditutup," ujar Ruslan.

Baginya, pelecehan seksual merupakan tindakan yang tidak bisa ditoleransi. Terlebih dengan adanya kabar ini, ia menilai nama desa Sampali menjadi tercoreng.

"Karena ini sudah kurang ajar, pemilik panti malah mencabuli anak asuhnya. Kami pribadi harapannya ditutup karena udah mencoreng nama baik desa," sebutnya.

3. Panti asuhan sudah berdiri kurang lebih 5 tahun lamanya

IMG_20250618_170035.jpg
Panti Asuhan yang ada di Sampali (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Ruslan mengaku terkejut mendengar kabar pelecehan seksual oleh pemilik panti. Mulanya, pihak desa mendapat kabar tersebut dari dinas sosial dan P3AP2KB.

"Awalnya tadi waktu kami ada rapat, orang Dinsos datang. Katanya ada berita viral, kami juga belum tahu. Makanya kami juga kaget," ungkap Ruslan.

Panti tersebut bernama Panti Asuhan Cahaya Natanael. Mulanya berada di Kota Medan, namun kini pindah di Jalan Jati Rejo, Percut Seituan.

"Setahu kami, panti berdiri kurang lebih sudah 5 tahun," pungkasnya.

Share
Topics
Editorial Team
Arifin Al Alamudi
EditorArifin Al Alamudi
Follow Us