Kediaman Andika di Percut Seituan (IDN Times/Eko Agus Herianto)
PNS yang diketahui merupakan kepala sekolah salah satu SD di Percut Seituan, sudah dibawa ke Polsek Medan Tembung dan menjalani serangkaian pemeriksaan. HR diboyong bersama temannya berinisial AM yang turut menodongkan satu benda mirip pistol kepada pencuri ubi.
Peristiwa yang terjadi pada 6 Agustus silam ini bermula dari kedatangan Andika dan Jefri Santoso ke hadapan HR dan AM. Warga yang mengakui perbuatannya sudah mencuri ubi itu datang kepada mereka bermaksud untuk meminta maaf.
"Saya tidak kenal (Andika). Warga setempat yang ngasih tahu kalau ubi saya sudah dicurinya. Sebenarnya sudah berulang kali kehilangan. Pertama ayam saya hilang beberapa ekor yang terjadi 2 minggu lalu (sebelum kejadian pembakaran). Seterusnya pisang kita juga hilang. Tiba-tiba di hari itu, kejadian (kehilangan ubi) dan warga tani menginformasikan sudah tertangkap pencurinya," kata tersangka HR di Polsek Medan Tembung, Rabu (13/8/2025) malam.
Saat mendengar kabar bahwa pencuri ubi bernama Andika dan Jefri Santoso itu sudah ditangkap, HR begitu pulang bekerja langsung ke ladang. Di situlah ia menginterogasi Andika.
"Saya bawa ke gubuk saya si Andika ini. Kemudian di sana saya mediasi beliau. Saya tanya apa dia juga orang yang mencuri ayam saya? Bukan dia katanya. Pertalite sudah ada kian di situ di depan gubuk saya. Iya saya tersulut emosi, karena sering hilang barang saya," aku HR.
Saat itulah pembakaran terhadap Andika terjadi. Waktu api sudah menyala di tubuh Andika, HR yang melakukannya juga mengaku panik. Sehingga ia ikut memadamkannya juga.
"Setelah itu dia langsung lari pulang ke warga, saya juga ke warung," lanjutnya.