Upacara malam renungan suci (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Sekretaris Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Sumatra Utara, Iqbal Hanafi Hasibuan, mengatakan kepada kader-kader di organisasinya untuk khusyuk menjadi saksi malam renungan yang sakral ini. Sebab, di Desa Kolam sendiri telah tercecer darah kader-kader terbaik Pemuda Pancasila.
Momen ini juga diisi oleh pembacaan kronologis dari peristiwa berdarah yang pernah terjadi di Kampung Kolam. Di mana pada tahun 1965 tepatnya bulan November, setelah berhasil mengusir PKI dari Kampung Kolam, Pemuda Pancasila akhirnya menemukan dua jasad kader terbaiknya yakni Yaqub dan Adlin Prawira.
Jasad dua kader Pemuda Pancasila tersebut ditemukan mengenaskan di sebuah parit dengan kondisi kedua tangan mereka diikat menjadi satu, terdapat banyak bekas luka yang sangat mengerikan seperti kedua mata, telinga, bahkan kemaluan mereka hilang.
“Mungkin hanya kita ormas yang melaksanakan apel perenungan suci setiap malam 30 September atau menjelang detik-detik tanggal 1 Oktober. Semata juga sebagai penghormatan kita kepada kader terbaik yang pernah kita punya,” ucap Iqbal Hanafi.
Di akhir acara, perwakilan Pemuda Pancasila menaburkan bunga tepat di mana jasad Yaqub dan Alin dibuang, yakni di sebuah parit di belakang Tugu Ampera Pemuda Pancasila.
Hal ini dilakukan sebagai upaya mereka menghormati jasa yang pernah diberikan dua kader tersebut dan mengenang betapa gigihnya mereka mempertahankan keutuhan negara dari PKI pada tahun 1965.