Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pemprov Sumut Beri Penghargaan Lingkungan Hidup pada Perusahaan Sawit

Wakil Gubernur Sumatera Utara, Surya menyerahkan penghargaan Lingkungan Hidup 2024 kepada tiga perusahaan di Sumut (Dok. IDN Times)

Medan, IDN Times - Wakil Gubernur Sumatera Utara, Surya menyerahkan penghargaan Lingkungan Hidup 2024 hasil penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup kepada tiga perusahaan di daerah itu.

Ketiga perusahaan mendapat penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper) tertinggi (kategori emas), yaitu PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Austindo Nusantara Jaya Agri (ANJA), dan PT Austindo Nusantara Jaya Agri Siais (ANJAS).

"Selamat kepada penerima penghargaan dan dedikasinya menjaga lingkungan, bagi yang belum kami harap bisa mengejarnya," ucapnya setelah menyerahkan penghargaan Lingkungan Hidup Tahun 2024 dilansir ANTARA, Kamis (22/5/2025).

Sebagaimana diketahui, Inalum adalah perusahaan BUMN yang pusat aktivitasnya berada di Sumatera Utara. Sedangkan PT Austindo Nusantara Jaya Agri, dan PT Austindo Nusantara Jaya Agri Siais adalah dua perusahaan yang bergerak di bidang industri kelapa sawit dan berada di bawah naungan PT ANJ. Berikut profil perusahaan PT ANJ yang sudah melantai di bursa efek Indonesia.

1. Pertama kali mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2013

Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Dikutip dari laman resmi anj-group.com, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJ) memiliki kegiatan usaha utama dalam bidang penanaman dan pemanenan terpadu TBS dari perkebunan kelapa sawit yang dimiliki Perusahaan, mengolah TBS menjadi CPO dan inti sawit, dan menjual CPO dan inti sawit. 

ANJ merupakan perusahaan induk yang terlibat, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaannya, dalam produksi dan penjualan minyak sawit mentah, inti sawit dan hasil pangan berkelanjutan lainnya serta energi terbarukan.

Sebelum mengubah namanya menjadi ANJ, perusahaan ini didirikan pada tanggal 16 April 1993 dengan nama PT Austindo Teguh Jaya (ATJ), dengan aktivitas di bidang agribisnis, jasa keuangan, layanan kesehatan dan energi terbarukan.

Pada tahun 2012, sejalan dengan visi kami yang baru untuk menjadi perusahaan pangan berbasis agribisnis kelas dunia, ANJ mulai berkonsentrasi pada minyak kelapa sawit seraya mengembangkan bisnis agribisnis baru yang bersumber dari hasil pangan lainnya.

Bagian kedua dari visi perusahaan, yaitu menjadi perusahaan yang meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan alam, yang tercermin dalam komitmen perusahaan untuk mencapai keseimbangan yang berkelanjutan antara tanggung jawab kami terhadap manusia, planet dan kemakmuran bagi semua pemangku kepentingan.

Saat ini, Perseroan memanfaatkan kemampuannya yang diakui dalam praktik agronomis terbaik, inovasi dan efisiensi guna mengembangkan bisnis agribisnis baru dalam pemanenan dan pengolahan sagu dan sayuran.

Pada tahun 2013, ANJ melakukan Penawaran Umum Perdana di Bursa Efek Indonesia atas 10 persen dari saham perusahaan.

2. PT ANJA dan PT ANJAS adalah dua perusahaan hasil akuisisi

perkebunan sawit (dok. youtube/Indonesia Nature Film Society)

Sepanjang perjalannya, perusahaan ini banyak mengakuisisi perusahaan-perusahaan lain di Indonesia. Di antaranya mengakuisisi PT Eka Pendawa Sakti yang kemudian diubah namanya menjadi PT Austindo Nusantara Jaya Agri (ANJA) mulai tahun 2000.

ANJA memiliki, mengelola dan mengoperasikan Perkebunan di Binanga, Sumatera Utara dan bergerak dalam bidang penanaman, pengembangan dan pengolahan kelapa sawit dengan menghasilkan minyak kelapa sawit (CPO) dan inti sawit (PK) serta kegiatan-kegiatan yang terkait dengan produksi dan pemasaran CPO/PK.

ANJA juga mempunyai enam perkebunan dan cadangan lahan kelapa sawit. ANJA memiliki cadangan lahan seluas 9.988 hektare dengan area tertanam seluas sekitar 9.297 hektare dan 6.683 hektare merupakan area tanaman kelapa sawit yang menghasilkan. ANJA memiliki pabrik kelapa sawit berkapasitas 60 ton per jam untuk memproses TBS dari perkebunan sendiri serta TBS yang dibeli dari pihak ketiga.

Kemudian pada tahun 2004, PT ANJ mengakuisisi PT Ondop Perkasa Makmur yang kemudian diubah namanya menjadi PT Austindo Nusantara Jaya Agri Siais (ANJAS).

PT ANJAS memiliki, mengelola dan mengoperasikan Perkebunan Sumatera Utara II di Padang Sidempuan, Sumatera Utara. ANJAS memiliki jumlah area seluas 9.412 hektare dengan 7.752 hektar merupakan area yang telah ditanami dan area tanaman kelapa sawit yang menghasilkan.

Seluas 158 hektare adalah area perkebunan plasma dan area tanaman kelapa sawit yang menghasilkan. ANJAS memiliki pabrik kelapa sawit berkapasitas 60 ton per jam yang mengolah TBS dari perkebunan sendiri maupun TBS yang dibeli dari pihak ketiga. 

Dua perusahaan ini lah kemudian meraih penghargaan lingkungan hidup dari Pemprov Sumut.

3. Sembilan sekolah mendapat penghargaan Adiwiyata Nasional

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sumatera Utara Yuliani Siregar berkunjung ke booth Konservasi Indonesia. (Dok Konservasi Indonesia)

Pada kesempatan ini Pemprov Sumut memberikan dua kategori penghargaan yaitu Proper dan Adiwiyata. Untuk Adiwiyata diberikan kepada Madrasah Ibtidaiyah Negeri 7 Tapanuli Tengah (Adiwiyata Mandiri), sembilan sekolah mendapat penghargaan Adiwiyata Nasional, dan 12 penghargaan dari Pemprov Sumut.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Sumut Yuliani Siregar mengatakan pihaknya bersama Kementerian LHK menargetkan 250 perusahaan dan 22 sekolah meraih Adiwiyata.

Dari keseluruhan dievaluasi, kata dia, ada tiga di antaranya mendapatkan kategori emas, sembilan kategori hijau, dan 197 biru, serta 41 merah dan hitam.

"Hitam tidak memenuhi syarat, tentu akan kita tindak. Perusahaan ini sengaja mencemari lingkungan, sedangkan kategori merah sudah melakukan pengelolaan, tetapi belum memenuhi syarat akan terus dievaluasi," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifin Al Alamudi
EditorArifin Al Alamudi
Follow Us