Ilustrasi beras. (IDN Times/Hana Adi Perdana)
Ada sekitar 15 sampel beras pada dari 8 toko dan grosir beras yakni toko ruko 15 dengan 2 merek beras, toko sekawan dengan 2 merek beras toko maju dengan 1 merek beras, sinar harapan dengan 1 merek beras, makmur Jaya dengan 1 merek beras, toko Alan dengan 2 merek beras, toko Abeng dengan 3 merek beras dan toko acuan dengan 3 merek beras. Seluruh beras yang diambil ini untuk sampel pengujian laboratorium.
Gelora mengatakan bahwa sebelumnya terdapat indikasi dari seorang ibu yang membeli beras di Pasar Pringgan dengan harga Rp145 ribu untuk 10 kg. Kemudian dimasak dan dimakan oleh ibu tersebut dengan rasa yang berbeda dari beras-beras sebelumnya.
“Sehingga masyarakat resah dan kita melakukan cek disini bagaimana kebenaran informasi yang didapat oleh ibu,” katanya.
Menurutnya, informasi yang beredar tersebut dengan cara meremas hingga melemparkan dan memantul sehingga dinyatakan beras sintetis. Namun, hal tersebut baginya tidak bisa dijadikan suatu kebenaran tapi hasil laboratorium yang bisa menajdi kebenaran.
Nantinya, hasil laboratorium ini akan bisa didapat selama 3 hari ke depan. Diimbau kepada masyarakat khususnya kota Medan untuk tidak beranggapan atau berasumsi suatu produk itu dengan informasi yang tidak valid.