Pemko Medan Klaim Pengerjaan Proyek Overpass Capai 52 Persen

Medan, IDN Times - Pemerintah Kota Medan mengklaim bahwa overpass Jalan Stasiun, Kecamatan Medan Barat, kini telah mencapai progress 52 persen.
Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (SDABMBK), Kadis Topan Obaja Putra Ginting menjelaskan, overpass ini merupakan salah satu pembangunan prioritas. Dia berharap, proyek ini menjadi jawaban atas permasalahan kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut.
1. Kendaraan lalu lintas menuju overpass terpecah menjadi dua

Diketahui, saat ini kepadatan volume lalu lintas terjadi di kawasan itu akibat bercampurnya arus lalu lintas menuju Pajak Ikan Lama dan Jalan Pulau Pinang. Kepadatan diperparah pula oleh mobilisasi penumpang kereta api. Overpass Jalan Stasiun ini memecah kepadatan tersebut.
“Dengan adanya overpass, kendaraan menuju arah Pajak Ikan Lama harus melalui overpass dan bagi yang menuju Pulau Pinang melalui jalan bawah, sehingga terpecah menjadi dua,” sebut Kabid Bina Marga Dinas SDABMBK, Yulius Ares.
Kepadatan lalu lintas akibat pergerakan penumpang kereta api pun dapat teratasi dengan overpass ini. Yulius menyebutkan overpass ini juga menjadi _drop off_ penumpang kereta api.
“Penumpang yang hendak berangkat melalui atas, sedangkan yang datang lewat bawah,” jelasnya.
2. Target selesai 12 Desember 2024

Yulius yang merupakan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Proyek Overpass Jalan Stasiun ini menyebutkan, pekerjaan ini berkontrak mulai 18 September 2023 dan ini merupakan pekerjaan tahun jamak yang akan berakhir pada 12 Desember 2024.
“Sampai saat ini progress pekerjaannya sudah mencapai 52 persen,” ungkapnya seraya merincikan, overpass ini memiliki panjang 232 meter, dengan lebar 9 dan 12,5 meter.
Dia menerangkan, saat ini pelaksana tengah merampungkan pekerjaan pemasangan balok jembatan (girder) di atas fondasi yang telah berdiri kokoh. Sedangkan pekerjaan drainase di sisi bagian dalam telah selesai.
3. Salah satu tantangan proyek ini adalah luas lokasi yang terbatas

Menuju penyelesaian, sebut Yulius, pekerjaan besar dilakukan adalah membangun landaian dari jalan menuju overpass termasuk pembetonan lantas overpass.
“Kalau sisanya yang lebih ke pekerjaan arsitektural dan mekanikal elektrikal.”
Dia mengungkapkan, salah satu tantangan yang dihadapi dalam pekerjaan ini adalah luas lokasi proyek yang terbatas, sehingga harus menutup sebagian arus lalu lintas. Selain itu, lanjutnya, Stasiun Kereta Api yang harus terus beroperasi mesti disiasati dengan koordinasi yang baik.
“Kami mengharapkan pengertian dan doa masyarakat sehingga pekerjaan bisa tepat dan cepat, agar kemacetan di kawasan ini bisa teratasi,” harapnya.