Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Prof. Poppy Anjelisa, Prof. Muryanto Akin dan Prof. Isfentu Sadalia saat penyaringan Calon Rektor USU oleh Senat Akademik USU, 25/09/25 / Sc : Istimewa
Prof. Poppy Anjelisa, Prof. Muryanto Akin dan Prof. Isfentu Sadalia saat penyaringan Calon Rektor USU oleh Senat Akademik USU, 25/09/25 / Sc : Istimewa

Medan, IDN Times – Pemilihan Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) yang semula dijadwalkan pada 2 Oktober 2025 resmi ditunda. Keputusan ini diambil dalam Rapat Pleno Majelis Wali Amanat (MWA) USU di Jakarta, Kamis (2/10/2025), yang dipimpin oleh Ketua MWA Agus Andrianto, dan dihadiri oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto.

Ada tiga calon Rektor USU periode 2026-2031 yang akan dipilih MWA. Prof. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si. yang merupakan rektor petahana, Prof. Poppy Anjelisa Z Hasibuan, dan Prof. Isfenti Sadalia.

Dua hari sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan bakal menempuh langkah tegas terhadap Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Muryanto Amin, jika kembali mangkir dari panggilan pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi proyek jalan di Sumut yang menjerat mantan Kepala Dinas PUPR Sumut, Topan Obaja Putra Ginting.

Pimpinan KPK, Johanis Tanak, menyampaikan ultimatum tersebut usai diskusi tentang penguatan sinergi pemberantasan korupsi di DPRD Sumut, Selasa (30/9/2025).

"Kalau tidak hadir dipanggil kedua kali. Kalau tidak hadir dipanggil ketiga kali. Kalau ketiga kali dipanggil tidak hadir, kami akan ikuti KUHAP, yakni pemanggilan paksa," kata Johanis."Ketiga kali, ikuti KUHAP, upaya paksa," tegas Johannis, Selasa (30/9/2025).

Lantas apa alasan MWA USU menunda pemilihan Rektor USU?

1. Kementerian pastikan pemilihan rektor sah dan legitimate

Biro Rektor Universitas Sumatera Utara/ Sc : usu.ac.id

Dalam rapat pleno, Mendiktisaintek Brian Yuliarto menegaskan bahwa perubahan jadwal pemilihan merupakan hal yang wajar dilakukan. Tujuannya, agar hasil akhir pemilihan rektor tidak menimbulkan keraguan.

“Penjadwalan ulang ini tentu demi kelancaran dan tertibnya proses pemilihan Rektor USU,” jelas Brian.

Ia juga memastikan, Kementerian bersama MWA USU berkomitmen menjadwal ulang pemilihan dalam waktu dekat. Batas maksimal penundaan ditetapkan hanya satu bulan, untuk memberikan waktu persiapan lebih matang.

2. MWA imbau civitas akademika tetap tenang

Universitas Sumatera Utara (Dok Humas USU)

Ketua MWA USU, Agus Andrianto, menegaskan bahwa penundaan bukanlah sesuatu yang luar biasa. Menurutnya, seluruh tahapan tetap berjalan sesuai aturan yang berlaku.

“MWA memastikan seluruh tahapan tetap berjalan sesuai ketentuan, transparan, dan akuntabel,” katanya.

Agus juga mengingatkan civitas akademika agar tidak mudah terpengaruh isu liar yang berkembang di luar kampus.

“Kami mengajak semua pihak untuk tetap tenang, menjaga kondusivitas, dan tidak terpengaruh kabar yang tidak jelas. Mari fokus mendukung proses yang sedang berlangsung demi kemajuan universitas,” tambahnya.

3. Pemilihan akan digelar maksimal sebulan ke depan

foto Universitas Sumatera Utara (youtube.com/Universitas Sumatera Utara)

Dalam rapat yang sama, Prof. Brian menekankan bahwa proses pemilihan rektor harus segera dituntaskan dengan persiapan matang. Dari tiga nama calon rektor yang telah disaring dalam Rapat Pleno Senat Akademik, nantinya akan dipilih satu sosok untuk memimpin USU.

“Hal tersebut dilakukan agar segala persiapan dimatangkan maksimal sehingga proses pemilihan satu dari tiga calon rektor dapat menghasilkan rektor terpilih yang sah dan legitimate,” ungkap Prof. Brian.

Langkah ini diharapkan dapat menjaga kepercayaan publik terhadap proses pemilihan, sekaligus memastikan kepemimpinan USU ke depan memiliki legitimasi kuat.

Sebelumnya, pemilihan ditingkat Senat Akademik (SA) USU sudah melakukan voting untuk menjaring tiga besar calon rektor. Sebanyak 112 anggota senat melaksanakan pemilihan.

Hasil rekapitulasi pemilihan Rektor USU tersebut menunjukkan Prof. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si., yang meraih 53 suara, nomor urut dua suara terbanyak adalah Prof. Poppy Anjelisa Z Hasibuan yang mendapat 18 suara dan suara ketiga terbanyak adalah Prof. Isfenti Sadalia sebanyak 16 suara.

Sementara calon rektor lainnya yang mendapat suara keempat terbanyak dan berturut-turut adalah Prof. Himsar Ambarita dengan 13 suara, Dr. Dr. Johny Marpaung meraih 9 suara, Prof. Hasim Purba meraih 2 suara, sisanya yakni Dr. Firman Syarif dan Prof. Syahril Efendi mendapatkan 0 suara. Adapula 1 suara yang dianggap batal. Setelah pemilihan Rektor USU di tingkat Senat Akademik, dilanjutkan dengan pemilihan di tingkat MWA oleh 21 anggota MWA USU.

Editorial Team