Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
default-image.png
Default Image IDN

Binjai, IDN Times - Misteri pembunuhan suami istri Sugiato dan Astuti, di perkebunan tebu PTPN II, Kelurahan Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, Sumatra Utara, Senin tanggal 22 Februari 2021 lalu terkuak. Dalam kasus itu, tiga orang pelaku yang memiliki peran masing-masing berhasil diamankan. Sulistiono (24), selaku eksekutor dalam aksi pembunuhan harus dilumpuhkan dengan menerima timah panas pada kedua kakinya.

"Ada tiga pelaku yang kita amankan. Pelaku yakni Sulistiono, berperan sebagai eksekutor (pelaku utama) dan AM Sihombing berperan sebagai penadah barang curian yakni sepeda motor korban serta Pandu, berperan sebagai perantara penjual barang hasil curian," kata Kapolres Binjai AKBP Romadhoni memaparkan hasil pengungkapan kasus, Selasa (2/3/2021) siang.

1. Siapkan besi dan berpura-pura truk mogok untuk menghabisi korban

Default Image IDN

Diakui Kapolres, sebelum menghabisi kedua pasutri pagi sekitar pukul 05.30 WIB tersebut. Sebelumnya pelaku sudah menyusun rencana dan mempersiapakan segala sesuatu untuk menghabisi korban.

Pelaku yang berprofesi sebagai sopir berpura-pura mobil truk yang dikendarainya mogok di perkebunan tebu itu. Lalu dia mempersiapkan besi dengan ukuran sekitar 1 meter dengan berat sekitar 4 sampai 5 kg untuk menghabisi korban.

"Pelaku memilih korban. Sebab, sebelum pasutri ini dihabisi, ada dua orang yang melintas dan dibiarkan oleh pelaku. Karena kendaraan yang digunakan tidak cantik. Begitu melihat korban pasutri ini menggunakan sepeda motor jenis matic, pelaku langsung menghentikannya dengan alasan minta tolong," kata Romadhoni.

2. Dihentikan dengan alasan truk mogok, korban dan pelaku saling mengenal

Default Image IDN

Setelah korban berhenti dengan membawa belanjaan. Korban lalu mencoba memberi pertolongan dengan melihat kondisi truk berwarna kuning BK 8680 CQ milik pelaku. Istri korban duduk di atas kereta menunggu. Sesaat korban melihat ke kolong truk, pelaku langsung menghantamkan besi korban. Seketika korban pingsan dan tersuruk dibawa truk.

"Korban dan pelaku saling mengenal, makanya korban mau dihentikan pelaku. Melihat kondisi suaminya tersungkur tak berdaya. Istri korban coba lari dan mencari pertolongan. Sayang, pelaku terlebih dahulu berhasil memukul istri korban hingga pingsan. Lalu nyawa pasutri yang masih pingsan ini dihabisi dengan besi tersebut dengan memukuli tubuh korban hingga berulang-ulang," terangnya.

3. Pelaku sempat membersihkan lokasi dan mengambil sepeda motor diperkebunan

Default Image IDN

Setelah dipastikan tidak bernyawa lagi. Lalu pasutri ini dimasukkan ke dalam parit yang berada di Perkebunan tebu PTPN II untuk berusaha menghilangkan jejak. Kereta milik korbanpun dimasukkan ke dalam perkebunan tebu. Pelaku lalu meletakkan truknya dekat SPBU di KM 19.

"Usai meletakkan truk di KM 19, pelaku lalu meminta tolong kepada orang yang melintas untuk kembali ke lokasi. Sesampainya dilokasi, pelaku turun dan mengambil sepeda motor milik korban yang sudah tidak bernyawa,"

Sebelum mengambil sepedamotor itu, pelaku membersihkan sekitar lokasi guna menghilangkan jejak. Lalu dia mengambil kereta dan menitipkan kereta hasil rampasan ke KM 19. Setelah ditemukan siapa yang akan menampung hasil barang curian. Pelaku lalu menjual sepeda motor kepada AM Sihombing melalui perantara Pandu.

Editorial Team