Medan, IDN Times - Sebagai salah satu kota metropolitan, arus investasi dan pembangunan di Kota Medan mengalir deras. Ekonomi pun terus tumbuh. Namun, kondisi itu justru di sisi lain mendatangkan masalah. Kaum marginal semakin terpinggir, serta lingkungan semakin rusak.
Pemerhati Ekonomi Politik, O.K Ikhsan mengatakan, investasi dan pembangunan yang massif di Kota Medan, sejauh ini masih lebih mementingkan pemodal, ketimbang aspek hukum, ekologi serta lingkungan, dan yang paling utama adalah masyarakat di dalamnya. "Ini semua terjadi karena pemimpin Kota Medan yang sebelumnya, tidak memiliki grand planning dan visi pembangunan Kota Medan yang jelas," kata Ikhsan, Kamis (22/10/2020).
Dia menilai, kepemimpinan di Kota Medan pasca orde baru sampai saat ini nyaris tak ada perubahan. Para pemimpin di kota ini masih dibayangi oleh kepentingan golongan dan menggunakan cara-cara lama dalam membangun kota. Tak heran jika model-model tersebut justru bermuara pada sikap koruptif para pemimpin dan pejabat di Pemko Medan yang tersandung kasus-kasus korupsi dan penyalahgunaan wewenang seperti halnya kasus alih fungsi lahan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan lainnya.