Panca juga mengatakan, saat ini pihaknya tengah meneliti proyektil yang menembus paha korban.
“Masih kita periksa di lab forensik. Yang jelas, luka tembaknya satu, saya mau meluruskan itu. Luka tembak pada paha. Dan proyektilnya sudah kami temukan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Berbagai organisasi pers di Sumut juga mengecam penembakan terhadap Marsal. Jurnalis-jurnalis di sejumlah daerah di Sumut juga menggelar unjuk rasa. Antara lain, Di Kota Pematang Siantar hingga Mandailingnatal.
Bahkan beberapa kelompok masyarakat yang bersimpati atas kejadian itu juga ikut berunjuk rasa. Meskipun sampai sekarang belum diketahui, apakah penembakan itu berkaitan dengan kegiatan Marsal sebagai jurnalis atau pribadi.
Sebelumnya, Mara Salem dikabarkan ditembak dalam perjalanannya pulang ke rumah di Huta VII, Nagori Karang Anyar, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun. Warga melihat mobil milik Marsal berhenti dalam waktu yang cukup lama. Warga pun mendekat. Marsal ditemukan sudah bersimbah darah. Keluarga yang mendapat informasi itu membawa Marsal ke RS Vita Insani. Namun nyawanya tidak dapat tertolong. Dan untuk mengungkap kasus itu, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk proses autopsi.