Dina (korban) saat menjalani perawatan medis di rumah sakit (Istimewa)
Zulkifli menegaskan, berdasarkan hasil penyelidikan, kejadian yang dialami korban adalah murni modus penipuan. Bukan diawali aksi perampokan atau jambret seperti yang disampaikan korban kepada wartawan maupun melalui media sosial (Medsos).
"Beberapa hari lalu kasus ini dimasukan di medsos sebagai kasus begal di Underpass. Namun sebenarnya kasus ini adalah penipuan dan penggelapan dengan modus membantu (korban). Dani yang terjatuh lalu dibawa ke RS Mitra Sejati," ungkap Zulkifli.
Sebelumnya, Dina mengaku menjadi korban penjambretan dua perampok hingga terjatuh di Underpass Jalan AH Nasution, Kota Medan. Kemudian ia ditolong pria yang mengaku sebagai polisi dan membawanya ke Rumah Sakit Mitra Sejati.Terakhir diketahui, bahwa oknum yang menolong itu menipu korban dan membawa sepeda motor miliknya.
Terkait dugaan peristiwa perampokan sebelumnya juga dibantah oleh AKP Zulkifli. Dia menilai kasus dugaan perampokan yang dialami korban janggal.
"Cemana mau dijambret, tasnya nggak hilang, tapi dia bilang hilang. Entah apa yang dia bilang, nggak ngerti kita. Untuk itu masih kita selidiki, yang penting (laporannya) dia jatuh dan dibawa ke Mitra Sejati," pungkas Zulkifli.