Ilustrasi Masker (IDN Times/Besse Fadhilah)
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumut Ridho Haykal Amal mengatakan, jika pihaknya sudah mengimbau keras kepada warga yang berkerumun. Namun warga tidak juga mematuhinya. Warga yang berkerumun hanya berada di luar gedung. Sementara, di dalam gedung disesuaikan dengan protokol kesehatan.
“Kami dari Dinas Koperasi sudah bekerjasama dengan EO. Pengaturan ini dengan EO. Setelah diatur dengan EO, SOP yang ada semua masuk di dalam gedung. Kemudian ditutup lah gerbang yang ada di tribun itu. Tapi setelah ditutup antrean masih banyak (diluar). Ada 200 sampai 300 orang. Saya sudah sampaikan supaya menjaga jarak dan memakai masker serta mencuci tadiskon. ngan. Berkali-kali saya sampaikan itu. Rupanya saya lihat di luar ada antrean. Tapi mereka menyampaikan mereka mau dapat kupon,” ungkap Haykal via seluler.
Bahkan Haykal juga sudah menyampaikan akan membubarkan antrean jika masih melanggar protokol. Namun masyarakat tetap abai. “Karena prosedurnya di dalam sudah pas. Ini cerita di luar gedung. Harusnya kalau ada petugas keamanan yg lain, membantu saya juga untuk mengurai massa,” ujarnya.
Haykal menyadari jika masyarakat tidak sepenuhnya paham tentang pencegahan COVID-19. Sehigga mereka masih mengabaikannya demi membeli sembako dengan harga murah.
Pasar Murah digelar di empat lokasi sampai 21 Mei 2020. Mulai dari Eks Bandara Polonia, Medan, Markas Yon Zypur, Gedung Serbaguna Sumut dan Rumah Dinas Wali Kota Binjai. Setiap harinya, masing masing tempat menyediakan 600 paket dengan harga lebih murah dari pasaran.